Menko Airlangga: Defisit Transaksi Berjalan Berpotensi Melebar di 2020

Rizky Alika
21 November 2019, 13:41
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, defisit transaksi berjalan berpotensi melebar pada 2020
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.

Selain itu, Airlangga melihat tantangan lain yang bakal dihadapi pada 2020 yaitu pertumbuhan ekonomi yang stagnan. Menurut dia, hal ini terjadi karena Indonesia belum mampu mentransformasikan ekonomi struktural.

Akibatnya, deindustrialisasi dini terjadi di Indonesia. Kondisi tersebut tercermin dari pangsa industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang terus menurun.

(Baca: Defisit Transaksi Berjalan Turun, Neraca Pembayaran Minus US$ 46 Juta)

Airlangga mengatakan, pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi guna menghadapi kedua tantangan itu. Pertama, transformasi ekonomi untuk meningkatkan kinerja perdagangan domestik dan ekspor.

Kedua, menjaga stabilitas makro ekonomi melalui stabilisasi harga domestik. Ketiga, memastikan stabilitas nilai tukar rupiah terjaga pada level yang kompetitif. Terakhir, upaya-upaya ini akan dibarengi dengan peningkatan iklusivitas dan keberlanjutan ekonomi.

Dengan upaya tersebut, Airlangga memperkirakan pertumbuhan ekonomi 5,3-5,6% pada 2020. Pertumbuhan itu akan didorong oleh investasi dan ekspor yang diprediksi tumbuh 7-7,4% dan 5,5-7%.

Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi akan ditopang oleh sektor industri yang diperkirakan tumbuh 5-5,5%. Sedangkan, tingkat pengangguran dan kemiskinan diproyeksi turun menjadi 4,8-5% dan 8,5-9%.

(Baca: Jokowi Perintahkan Airlangga Pangkas Defisit Transaksi Berjalan)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...