Mata Uang Asia Perkasa, Rupiah Sempat Sentuh Level 13 Ribu/US$

Martha Ruth Thertina
4 November 2019, 10:48
rupiah, nilai tukar rupiah, rupiah menguat
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Karyawan menunjukan uang rupiah pecahan 100 ribu dan 50 ribu di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (23/9/2019).

Analis ACLS Global Marshall Gittler mengatakan suku bunga kebijakan global yang mengarah ke titik bawah bisa berarti berkurangnya volatilitas nilai tukar mata uang. Sebab, ini artinya selisih suku bunga antarnegara menyusut.

(Baca: Harga Logam Mulia Antam Turun Seiring Pelemahan Harga Emas Dunia)

Di sisi lain, ia melihat potensi pelemahan dolar AS, dolar Kanada, dolar Australia, dan dolar Nex Zealand. Sebab, negara-negara terkait memiliki suku bunga tertinggi saat ini, sehingga bank sentralnya berpotensi besar untuk memangkas suku bunga.

“Ini bisa jadi penyebab dolar AS dan dolar Kanada melemah paling dalam pekan lalu,” kata dia, seperti dikutip Reuters.

Adapun The Fed kembali memangkas suku bunga pada akhir Oktober lalu, dan membuka peluang pemangkasan lebih lanjut. Sedangkan bank sentral Australia dan Inggris akan menggelar rapat kebijakan pekan ini dan diprediksi akan mempertahankan suku bunga. Meskipun, ada spekulasi bahwa bank sentral Inggris akan menanggalkan kebijakan moneter yang bias ketat.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...