Ekonomi Lesu, BI Pangkas Lagi Bunga Acuan 0,25%

Agatha Olivia Victoria
24 Oktober 2019, 14:30
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

Perekonomian AS tumbuh melambat akibat menurunnya keyakinan pelaku ekonomi dipicu melambatnya ekspor, yang kemudian berkontribusi pada berkurangnya investasi nonresidensial dan konsumsi rumah tangga. Perkembangan yang sama juga terjadi di perekonomian Eropa, Jepang, Tiongkok, dan India. 

(Baca: BI Diprediksi Turunkan Bunga, Rupiah Menguat di Bawah Rp 14.000/US$)

Perekonomian dunia yang belum kondusif, menurut dia, memengaruhi pertumbuhan ekonomi domestik.  Oleh karena itu, pemerintah diharapkan dapat mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang diprakirakan berada di bawah titik tengah kisaran 5,0-5,4% pada 2019.

"Kecenderungan (pertumbuhan ekonomi 2019) di bawah 5,2%," kata dia. 

Menurut Perry, suku bunga deposito dan kredit sudah mulai menurun. Diharapkan suku bunga deposito dan kredit akan terus turun sejalan dengan pelonggaran kebijakan yang ditempuh BI. Dengan demikian, dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi.

Perang dagang antara dua raksasa ekonomi dunia, Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) berimbas negatif terhadap ekonomi global, termasuk di Asia Tenggara pada kuartal II 2019 seperti tergambar dalam databooks di bawah ini.

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...