Calon Menteri dan Tantangan Berat Tim Ekonomi Periode II Jokowi

Agustiyanti
Oleh Agustiyanti - Agatha Olivia Victoria
23 Oktober 2019, 06:00
Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Jokowi disebut bakal melantik anggota-anggota kabinet pemerintahan 2019-2024 pada Rabu (22/10).

"Uang beredar dibandingkan PDB kita tidak pernah beranjak dari angka 40%. Bandingkan dengan Malaysia, Thailand, dan Singapura yang mencapai 125%. Apalagi kalau kita bandingkan dengan Tiongkok yang di atas 200%," ucap dia.

Kondisi likuiditas yang ketat ini, kata dia, menyebabkan suku bunga yang sangat tinggi dan menekan konsumsi serta investasi. Sektor riil, menurut dia, juga sulit berjalan dengan baik akibat kondisi tersebut. 

Selain itu, ia juga menilai tim ekonomi kabinet baru perlu memperbaiki masalah perizinan sehingga investasi bisa tumbuh tinggi.

Sementara itu, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finances (INDEF) Enny Srihartati  menilai peningkatan produktivitas bakal menjadi tantangan tim ekonomi kabinet baru. Hal ini juga menjadi salah satu fokus pemerintahan Jokowi saat ini. 

"Peningkatan produktivitas ini akan memberikan multipplier effect terhadap ekonomi," ujar Enny dalam diskusi mencermati kabinet Jokowi jilid II di Upnormal Coffee Roaster Raden Saleh, Jakarta, Selasa (22/10).

Peningkatan produktivitas, menurut dia, akan berdampak terhadap investasi, tenaga kerja, hingga nilai ekspor. Peningkatan produktivitas, antara lain, dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Dana Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN), menurut dia, juga perlu direvitalisasi demi memberdayakan UMKM. "Karena kalau tidak, pertumbuhan akan stagnan di situ saja," ujarnya.

Meski begitu, Enny juga menegaskan bahwa koordinasi para tim ekonomi Jokowi  turut menjadi tantangan tersendiri. Para menteri ekonomi Jokowi dinilai harus kompak bahu membahu agar perekonomian Indonesia bisa tumbuh lebih tinggi. 

Di sisi lain, ia juga turut mengomentari nama-nama yang dikabarkan akan mengisi pos-pos strategis di bidang ekonomi. Salah satunya, Airlangga Hartarto  yang santer disebut akan menjadi Menteri Koordinator Bidang Perkonomian.

"Saya tidak keberatan dia (Airlangga) menjadi Menteri Koordinator Perekonomian, tapi tolong lepas jabatannya sebagai ketua partai," kata dia.

(Baca: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global, Bagaimana Prospek RI?)

Sebagaimana diketahui, Airlangga memang masih menjabat sebagai ketua Partai Golkar sejak  2017. Enny menilai seorang menteri koordinator seharusnya bebas dari segala kepentingan. 

Di sisi lain, ia turut mendukung masuknya Erick Thohir ke dalam kabinet kerja jilid II Jokowi. "Kalau Erick, kami sebagai ekonom usulkan ia bisa menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," ujarnya.

Ia menyebut Kementerian BUMN memiliki peran strategis dalam perekonomian. Maka dari itu, pengelolaan BUMN harus dipegang oleh profesional.

"Pak Erick Thohir punya potensi itu semua berdasarkan pengalamannya," ucap dia.

Enny menambahkan, kementerian desa juga wajib diisi oleh kalangan profesional. Alasannya, Kementerian Desa akan mendapatkan alokasi dana yang sudah cukup besar mencapai Rp 72 triliun yang harus dikelola dengan baik. Jika pos kementerian ini diisi oleh orang yang salah, ia menyebut dana tersebut tak akan optimal mendorong perekonomian daerah. 

(Baca: Sri Mulyani jadi Menteri, Pengusaha Optimistis Akan Stabilitas Ekonomi)

Sejak kemarin pagi hingga malam ini, sejumlah tokoh mendatangi Istana Negara atas panggilan Presiden Joko Widodo sebagai bagian dari rangkaian perkenalan calon menteri. Berikut daftar tokoh yang datang:

1. Mahfud Md
2. Nadiem Makarim
3. Wishnutama
4. Erick Thohir
5. Tito Karnavian
6. Airlangga Hartarto (Golkar)
7. Pratikno
8. Fadjroel Rachman
9. Nico Harjanto 1
0. Prabowo Subianto (Gerindra)
11. Edhy Prabowo (Gerindra)
12. Sri Mulyani
13. Syahrul Yasin Limpo (NasDem)
14. Agus Gumiwang Kartasasmita (Golkar)
15. Juliari Batubara (PDIP)
16. Siti Nurbaya (NasDem)
17. Suharso Monoarfa (PPP)
18. Mantan Wakil Panglima TNI Fachrul Rozi
19. Ida Fauziah (PKB)
20. Bahlil Lahadalia (Golkar)
21. Basuki Hadimuljono
22. Abdul Halim (PKB)
23. Zainudin Amali
24. Yasonna Laoly (PDIP)
25. Budi Karya Sumadi
26. Moeldoko
27. Sofyan Djalil
28. Tjahjo Kumolo (PDIP)
29. Johnny Plate (NasDem)
30. Bambang Brodjonegoro
31. Agus Suparmanto
32. Luhut Pandjaitan
33. Teten Masduki
34. Terawan

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...