Peringkat Daya Saing Indonesia Turun, Makin Tertinggal dari Malaysia

Agustiyanti
10 Oktober 2019, 13:56
daya saing, indonesia, pertumbuhan ekonomi
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. Peringkat daya saing Indonesia makin tertinggal dari tiga negara ASEAN lainnya, yakni Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Ekonom Faisal Basri dalam blog pribadinya menjelaskan indeks daya saing global merupakan indikator komposit dari 103 indikator yang dikelompokkan dalam 12 pilar. Skor terburuk Indonesia dialami pada pilar ke-12 terkait inovasi yang hanya memperoleh skor 37,7 dari skor tertinggi 100.

(Baca: Darmin: Infrastruktur Indonesia Tertinggal akibat Krisis Moneter)

Kemudian pilar ketiga, adopsi pada ICT (information and communication technology) dengan skor 55,4. Lalu pilar kedelapan yakni pasar tenaga kerja.

"Pada pilar pertama, ada komponen atau indikator transparansi yang miliki nilai sangat rendah yaitu 38," tulis Faisal, dikutip, Kamis (10/10).

Sementara itu, menurut dia, pilar stabilitas makroekonomi yang memperoleh skor tertinggi sebesar 90 dan merupakan prasyarat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan belum dapat mengerek daya saing Indonesia.

"Sehingga di ASEAN-6, Indonesia hanya lebih baik dari Filipina dan Vietnam. Perbaikan di Indonesia perlu diakselerasikan agar tidak disusul Vietnam," jelas dia.

Di sisi lain, peringkat daya saing Indonesia menurut IMD World Competitiveness Ranking 2019 justru membaik. Indonesia melejit ke posisi 32 dunia atau naik 11 peringkat dibandingkan 2018 yang berada di posisi ke-43 dunia, seperti terekam dalam databooks di bawah ini. 

 

IMD menggunakan empat indikator utama dalam penilaiannya, yakni kinerja ekonomi, efisiensi pemerintahan, efisiensi bisnis, dan infrastruktur. Indonesia menunjukkan perbaikan daya saing yang paling menggembirakan di kawasan Asia Pasifik.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...