BI Ramal Aliran Masuk Modal Asing Bakal Makin Deras

Agustiyanti
28 September 2019, 05:30
aliran modal asing, kebijakan moneter
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Ilustrasi. Kebijakan Bank Sentral Eropa, Tiongkok, dan AS yang melonggarkan kebijakan moneter akan mendorong aliran modal asing makin deras ke negara emerging market.

Onny menjelaskan pelonggaran moneter yang dilakukan oleh bank sentral negara-negara besar dilakukan untuk mendorong perekonomian yang tengah melambat. 

BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun ini akan melambat dari 3,6% pada tahun lalu menjadi 3,2%. Sementara pada tahun depan, pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan hanya akan naik tipis menjadi 3,3%.

Bank Sentral juga memproyeksi pertumbuhan ekonomi AS pada tahun ini akan melambat dari 2,9% tahun lalu menjadi 2,3% pada tahun ini dan 2% pada tahun depan. Demikian pula dengan ekonomi Tiongkok yang diperkirakan hanya akan tumbuh 6,2% tahun ini dan 6,1% pada tahun depan, melambat dari tahun lalu 6,6%.

(Baca: Tiga Kali Pangkas Bunga Acuan, BI Masih Buka Ruang Penurunan)

Nasib ekonomi negara kawasan Eropa pun menurut Onny, tak akan lebih baik. Menurut proyeksi BI, ekonomi Eropa hanya akan tumbuh 1,1% tahun ini dan membaik menjadi 1,4% tahun depan.

Senada, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menilai kondisi perlambatan ekonomi di negara-negara besar akan mendorong aliran modal asing ke negara emerging market semakin deras. Pasalnya, menurut dia, ekonomi negara berkembang, termasuk Indonesia masih cukup menjanjikan dengan imbal hasil investasi yang masih sangat menarik. 

"Kalau kita lihat negara maju seperti AS kan suku bunga diperkirakan akan turun ke kisaran 1,6%-1,8%, sehingga imbal hasil trasury 10 tahun sekitar 1,5%. Dengan ekonomi AS yang juga melambat dan suku bunga Eropa minus, yield kita akan sangat menarik," tambah dia. .

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...