Efek Perang Dagang bagi Ekonomi RI, Lebih Besar dari AS atau Tiongkok?

Image title
9 September 2019, 19:17
pertumbuhan ekonomi, bank mandiri
Dilok Klaisataporn/123RF.com
Ilustrasi. Bank Mandiri memproyeksi setiap perlambatan 1% ekonomi Tiongkok berdampak 0,1% ke ekonomi Indonesia.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2019 juga masih lebih tinggi dari Malaysia sebesar 4,9%, Thailand 3,7%, Brazil 1,01%, dan Rusia 0,9%.

Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan juga menilai ekonomi Indonesia masih lebih stabil dibanding negara berkembang lainnya. Selain itu, kurs rupiah juga stabil di kisaran Rp 14.200 per dolar AS dan inflasi berhasil terjaga di bawah 3,5%.

Meski demikian, ia tak menampik perang dagang AS dan Tiongkok dapat berdampak negatif pada perekonomian Indonesia ke depan.

(Baca: Bank Dunia Peringatkan Risiko Aliran Modal Asing Kabur dari Indonesia)

Sebelumnya, Bank Dunia memperkirakan perlambatan global akan menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan hingga 2020 mendatang. Lembaga multilateral ini bahkan memproyeksi ekonomi Indonesia pada 2020 hanya akan mencapai 4,9% dan makin melambat ke kisaran 4,6% pada 2022.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut jauh dari proyeksi pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) yang diproyeksi mencapai 5,3%. Pemerintah bahkan mematok target pertumbuhan ekonomi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) pada 2022 berkisar antara 5,4-5,9%.

Menurut Bank Dunia, perekonomian Indonesia akan terus melambat akibat produktivitas yang rendah dan melambatnya pertumbuhan tenaga kerja. Perlambatan ekonomi global akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang mempengaruhi harga komoditas akan semakin melukai pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Bank Dunia memproyeksi dampak penurunan pertumbuhan ekonomi Tiongkok sebesar 1% terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 0,3%. Sementara pada resesi global pada 2009, pertumbuhan ekonomi global yang turun 6,2% sejak 2007 membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat 1,7%.

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...