Harga LNG Turun, BI: Ekonomi Papua Barat Tahun Ini Bakal Melambat

Muchamad Nafi
12 Agustus 2019, 16:48
BI: Ekonomi Papua Barat Bakal Melambat
Kementerian PUPR
Penerintah menargetkan pembangunan jalan Trans Papua sepanjang 4.330 kilometer bisa selesai tahun depan

Di luar sektor migas, Donny meyakini akan terjadi pertumbuhan cukup signifikan. Sektor kontruksi dan beberapa lapangan usaha lain diperkirakan memberi andil besar. Pada triwulan kedua 2019, pertumbuhan sektor non-migas mencapai 6,20 persen. Karena itu dia optimistis akan ada pertumbuhan signifikan pada kuartal ketiga dan keempat.

Kendati demikian, kata Donny, pertumbuhan ekonomi pada sektor non-migas tak akan memberi dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Papua Barat secara umum. Hal ini mengingat peran seluruh sektor non-migas masih sangat kecil. “Dominasi migas sangat besar,” katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Papua Barat yang ditopang oleh minyak dan gas bumi pada tahun 2018 tumbuh 6,24 persen. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan 2017 yang hanya tumbuh 4,01 persen.

Secara lebih luas, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi negatif di wilayah Maluku dan Papua pada triwulan II 2019 sebesar 13,12% (yoy). Angka ini jauh lebih rendah daripada pertumbuhan pada periode sebelumnya yang mencapai 18,18%. (Lihat grafik pada Databoks berikut ini). 

Memburuknya kondisi ekonomi wilayah tersebut disebabkan dua provinsi yang tumbuh negatif, yaitu Papua Barat dan Papua. Selain itu, kontribusi ekonomi Pulau Maluku dan Papua terhadap ekonomi Indonesia pada triwulan kedua 2019 juga tercatat yang terendah di antara pulau-pulau lain, yaitu sebesar 2,17%.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...