CORE: Penurunan Giro Wajib Minimum Lebih Efektif Dorong Kredit

Agatha Olivia Victoria
21 Juni 2019, 10:57
Pelonggaran GWM Kredit
Katadata
Ilustrasi kartu kredit. Kebijakan BI memperlonggar GWM dinilai lebih efektif mendorong pertumbuhan kredit ketimbang menurunkan suku bunga acuan.

Gubernur BI Perry Warjiyo sebelumnya menyampaikan, penurunan rasio GWM rupiah ini bisa menambah pasokan likuiditas perbankan hingga Rp 25 triliun. "Ini komitmen kami untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penambahan likuiditas," kata dia.

(Baca: Kenaikan Rasio Intermediasi Diharapkan Tekan Perang Suku Bunga Bank )

BI mencatat rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan 23,1% per April 2019. Sedangkan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) 2,6% (gross) atau 1,2% (net).

Dari sisi intermediasi, pertumbuhan kredit pada April tercatat 11,1% secara tahunan (year on year/yoy). Pertumbuhan kredit ini turun dibanding Maret yang sebesar 11,5% yoy. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada April tercatat 6,6%, juga menurun dibanding Maret sebesar 7,2%.

Meski begitu, likuiditas perbankan pada April 2019 tetap terjaga. Hal itu tercermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) 20,2%, meskipun terindikasi menurun pada Mei 2019.

(Baca: Demi Memacu Kredit, BI Naikkan Batas Rasio Intermediasi Hingga 94%)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...