Naik 8,8%, Utang Luar Negeri Februari Rp 5.467 Triliun

Rizky Alika
15 April 2019, 13:22
Utang Luar Negeri Februari Rp 5.467 Triliun
Arief Kamaludin|KATADATA
Dolar Amerika Serikat

Penggunaan ULN tersebut antara lain untuk sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial, sektor konstruksi, sektor jasa pendidikan, sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib, serta sektor jasa keuangan dan asuransi.

Sementara, ULN swasta bertambah US$ 1,3 miliar atau tumbuh 10,8 persen dibandingkan Februari 2018. Pertumbuhannya relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya. 

ULN swasta sebagian besar dimiliki sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor industri pengolahan, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas (LGA), serta sektor pertambangan dan penggalian. Pangsa ULN di keempat sektor ini terhadap total ULN swasta mencapai 74,2 persen.

(Baca: Ekonom BNI: Pemerintah dan Perbankan Bersaing Himpun Dana Masyarakat)

Utang Luar Negeri Indonesia Masih Sehat

Meski tumbuh, BI menilai ULN Indonesia tetap sehat. Kondisi tersebut tercermin dari rasio ULN Indonesia yang masih 36,9 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). “Relatif tidak banyak berubah dari bulan sebelumnya dan masih berada di kisaran rata-rata negara peers,” demikian tertulis dalam rilisnya.

Selain itu, berdasarkan jangka waktunya, struktur ULN Indonesia pada akhir Februari 2019 tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang. Utang jangka panjang memiliki pangsa 86,3 persen dari total ULN.

(Baca: Cadangan Devisa Maret 2019 US$ 124,5 miliar, Tertinggi dalam 11 Bulan)

BI dan pemerintah menyatakan akan terus berkoordinasi memantau perkembangan ULN dan mengoptimalkan perannya dalam mendukung pembiayaan pembangunan. Hal ini dilakukan dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...