Tekanan Global Mereda, Rupiah Diprediksi Menguat Hingga Akhir Tahun

Happy Fajrian
24 Maret 2019, 12:47
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Uang kertas rupiah di atas tumpukan uang kertas dolar AS.

Meski tekanan dari normalisasi kebijakan moneter AS telah berkurang, Nanang mengungkapkan arah kebijakan BI untuk bunga acuan masih akan dipertahankan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan moneter dari tekanan eksternal.

"Tekanan eksternal bisa saja meningkat tahun ini. BI perlu mewaspadai dinamika ekonomi global yang bisa memberikan efek rambatan terhadap negara berkembang, seperti pelemahan perekonomian AS, Tiongkok, Jerman, dan Perancis. Walau ada yang memprediksi ekonomi global akan bangkit tahun ini," jelas Nanang.

Sementara dari dalam negeri, kondisi fundamental perekonomian domestik turut memberikan dorongan terhadap penguatan nilai tukar rupiah. Seperti pertumbuhan ekonomi yang terjaga stabil di kisaran 5% serta tingkat inflasi yang rendah di bawah level 3%.

Dengan nilai tukar yang lebih kuat, Nanang yakin defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) akhir tahun ini akan turun menjadi 2,5% terhadap produk domestik bruto (PDB) dibandingkan 2,98% terhadap PDB pada 2018. "Secara fundamental stabilitas di 2019 lebih baik. Stabilitas rupiah juga akan lebih baik dibandingkan 2018," pungkas Nanang.

(Baca: Sempat Dibuka Melemah, Rupiah Lanjutkan Penguatan Hari Ini)

Halaman:
Reporter: Happy Fajrian
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...