Neraca Dagang Defisit, Pemerintah Tetap Optimistis Ekonomi Membaik

Rizky Alika
18 Februari 2019, 06:00
Pelabuhan Bitung
Dok. KPPIP
Proyek strategis pemerintah Pelabuhan Bitung, merupakan Proyek Strategis Nasional di Provinsi Sulawesi Utara (KEK Bitung dan Pelabuhan Internasional Hub Bitung) senilai Rp 34 triliun dan juga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung dengan nilai investasi diperkirakan sekitar Rp 35 triliun.

Sebagai informasi, lebih dari separuh pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Pemerintah pun memperkirakan konsumsi akan tumbuh didorong oleh pemilu. Pada triwulan keempat 2018, konsumsi rumah tangga menopang pertumbuhan ekonomi hingga 56,01 %. Kemudian, investasi yang dikategorikan dalam Pembentukan Modal Tetap Bruto memiliki porsi 33,84 %.

Adapun ekspor dan impor memberikan porsi 20 %. Sementara, konsumsi pemerintah mencapai 12,09 % dan konsumsi lembaga non profit sebesar 1,26 %.

Neraca Perdagangan Indonesia pada Januari 2019 Defisit US$ 1,16 Miliar

Indonesia mengawali 2019 dengan rapor merah kinerja neraca perdagangan. Data Badan Pusat Statistik menunjukan, pada Januari 2019, neraca perdagangan Indonesia defisit US$ 1,16 miliar, melebar dari realisasi defisit perdagangan periode Desember 2018 sebesar US$ 1,03 miliar. Angka tersebut lebih besar dibanding defisit Januari 2018 sebanyak US$ 760 juta.

Kepala BPS Suhariyanto menyatakan perlambatan perekonomian global serta fluktuasi harga komoditas menjadi salah satu penyebab membengkaknya angka defisit perdagangan Januari 2019. “Banyak hal yang menjadi tantangan perdagangan tahun ini,” kata Suhariyanto di Jakarta, Jumat (15/2).

Secara sektoral, BPS mencatat defisit perdagangan Januari lebih banyak disumbang oleh nonmigas US$ 704,7 juta, dan defisit migas US$ 454,8 juta. Adapun dalam komponen migas, defisit minyak mentah periode lalu US$ 383,6 juta serta defisit hasil minyak US$ 981,1 juta. Hanya gas yang surplus sebesar US$ 909,9 juta.

(Baca: Defisit Transaksi Berjalan Kuartal IV US$ 9,1 M, Terburuk Sejak 2013)

Di samping itu, lemahnya kinerja ekspor juga menjadi faktor penyebab melebarnya neraca dagang pada Januari 2019, padahal di sisi lain nilai impor turun. Total ekspor pada Januari 2019 sebesar US$ 13,87 miliar, turun 3,24 % dibanding periode Desember 2018 sebesar US$ 14,33 miliar. Sedangkan dibanding Januari 2018 yang mencapai US$ 14,55 miliar, turun 4,70 %.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...