Stanchart Prediksi Tekanan ke Kurs Rupiah Menguat Setelah Triwulan I

Rizky Alika
24 Januari 2019, 21:18
Uang rupiah
Arief Kamaludin|Katadata

Adapun kondisi defisit pada transaksi berjalan menunjukkan bahwa pasokan dolar dari ekspor barang dan jasa tak mampu menutup kebutuhan dolar untuk impornya. Maka itu, ini bisa turut menekan nilai tukar rupiah. Lebarnya defisit transaksi berjalan juga bisa menjadi sentimen negatif yang memperbesar risiko arus keluar dana asing sehingga menambah tekanan terhadap rupiah.

(Baca juga: BI Isyaratkan Ada Ruang Penguatan Kurs Rupiah Kembali ke Posisi 13.500)

Namun, ia melihat masih adanya prospek positif bagi neraca transaksi berjalan. Hal itu lantaran adanya kebijakan pengendalian impor dan peningkatan ekspor yang dilakukan pemerintah.

Kebijakan pengendalian impor berupa kewaiban pencampuran minyak sawit 20% ke dalam solar atau biodiesel 20% (B20) diperkirakan dapat mengurangi impor bahan bakar minyak sebesar US$ 4 miliar. Kemudian, kenaikan pajak impor barang konsumsi bisa menekan impor konsumsi sebesar 2% atau setara US$ 3 miliar.

Di sisi lain, peningkatan ekspor kelapa sawit diperkirakan dapat meningkatkan ekspor sebesar US$ 3 miliar. Hal ini dapat memberikan dampak positif pada nilai tukar rupiah.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...