Sinyal Positif Negosiasi AS-Tiongkok, Penguatan Rupiah Justru Tertahan

Martha Ruth Thertina
9 Januari 2019, 12:26
Uang rupiah
Arief Kamaludin|Katadata

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memberikan sinyal positif mengenai progres negosiasi dagang AS-Tiongkok. “Pembicaraan dengan Tiongkok berjalan sangat baik,” kata Trump lewat tweet di akun media sosial Twitter miliknya, Selasa (8/1).

Seiring informasi tersebut, bursa saham AS bergairah, dengan indeks Dow Jones ditutup naik 1,09%. Pergerakan positif ini diikuti bursa saham Asia. Indeks Hang Seng melonjak 2,46%, CSI 300 1,95%, dan Nikkei 225 1,39%. Mayoritas indeks di negara berkembang Asia juga mengalami kenaikan, tercermin dari MSCI AC Asia Pacific yang naik 0,07%.

(Baca: Bursa Menghijau, IHSG Dibuka Naik 0,64% Berkat Optimisme AS-Tiongkok)

Adapun Bank Indonesia (BI) beberapa kali menyebut soal peluang positif bagi kurs rupiah tahun ini. Hal itu seiring dengan ketidakpastian global yang mereda dan pencapaian ekonomi domestik yang positif tahun lalu. Hal ini dianggap bisa mendorong berlanjutnya arus masuk dana asing ke pasar keuangan sehingga menyokong kurs rupiah.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution sempat menyebut rupiah masih terlalu lemah alias undervalued. Ia pun menilai masih ada potensi penguatan lebih lanjut. "Tapi enggak otomatis (menguat). Di dunia ini kan gonjang-ganjing juga. Kadang begini, kadang begitu. Tapi, pelan-pelan dia (rupiah) akan arahnya akan masih menguat," kata dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...