Lima Sebab Menguatnya Kurs Rupiah dalam Waktu Cepat

Martha Ruth Thertina
7 November 2018, 12:14
Uang rupiah
Arief Kamaludin|Katadata

Adapun ketegangan hubungan dagang antar kedua negara menjadi salah satu faktor utama yang memicu derasnya arus keluar dana asing dari pasar keuangan negara berkembang ke aset dalam dolar AS sebagai safe haven. Alhasil, turut menjadi penekan kurs mata uang terhadap dolar AS sepanjang tahun ini.

(Baca juga: Dikelilingi Sentimen Positif, Otot Rupiah Terus Menguat)

Keempat, keringanan kepada delapan negara untuk tetap bisa membeli minyak dari Iran setelah pengenaan sanksi penuh oleh AS pada Selasa (6/11) malam. “Akibatnya harga minyak turun, sehingga muncul optimisme pula bahwa neraca perdagangan migas kita akan lebih baik, yang pada gilirannya akan memperbaiki pula current account deficit (defisit transaksi berjalan),” ujarnya.

Defisit transaksi berjalan tercatat mengalami pelebaran tahun ini. Kondisi ini menunjukkan kebutuhan valuta asing (valas) untuk impor lebih besar dibandingkan dengan pasokan valas dari ekspor. Alhasil, pasokan valas domestik menjadi semakin bergantung kepada dana asing di pasar keuangan. Hal ini menyebabkan kurs rupiah rentan gejolak.

Kelima, aliran masuk dana asing ke pasar obligasi maupun saham. “Pertumbuhan ekonomi yang tetap bagus, inflasi terjaga serta prospek ekonomi yang masih relatif bagus, membuat investor asing kembali melirik pasar modal Indonesia,” kata dia.

Kepemilikan asing di obligasi negara terpantau terus menanjak sejak 19 Oktober, dari posisi Rp 847,82 triliun menjadi 867,55 triliun per 5 November. Ini artinya, kepemilikan asing bertambah Rp 19,73 triliun. Sementara itu, di pasar saham, investor asing tercatat membukukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 5,96 triliun dalam sebulan belakangan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...