Pemerintah Evaluasi Dampak B20 Terhadap Defisit Transaksi Berjalan

Ameidyo Daud Nasution
1 November 2018, 08:23
biodiesel
Arief Kamaludin | Katadata
Mandatori B20 diharapkan menekan defisit transaksi berjalan.

BI memperkirakan kebijakan B20 mampu mengurangi impor minyak mentah hingga US$ 2,2 miliar. Perkiraannya B20 bakal menekan defisit transaksi berjalan menjadi 2,5% terhadap Produk Domestik Bruto alias PDB.

Nilai transaksi berjalan Indonesia yang mengalami defisit menjadi salah satu penyebab melemahnya nilai tukar rupiah. Pada triwulan II 2018, defisit transaksi berjalan Indonesia sebesar US$ 8,03 miliar atau sekitar 3,04% terhadap PDB.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan defisit transaksi berjalan pada kuartal III 2018 lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Penyebabnya, tingginya defisit perdagangan migas pada Juli dan Agustus.

Namun, defisit transaksi berjalan akan mengecil di kuartal IV sehingga untuk keseluruhan 2018 defisitnya kurang dari 3% terhadap PDB. Defisit diperkirakan mereda menjadi 2,5% terhadap PDB pada 2019 mendatang.

Menurut dia, penurunan defisit pada kuartal IV seiring dengan kebijakan pengendalian imor yang dilakukan pemerintah seperti kewajiban B20, kenaikan tarif impor 1.147 barang konsumsi, dan penundaan proyek infrastruktur. Indikasi penurunan sudah terlihat dari surplus neraca perdagangan barang pada September lalu.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan barang surplus sebesar US$ 230 juta pada September. Surplus tersebut antara lain diakibatkan oleh menurunnya nilai impor pada sektor migas dan nonmigas. Sebelumnya, defisit tercatat sebesar US$ 1,02 miliar sementara pada Juli sebesar US$ 2,03 miliar. Defisit Juli tersebut merupakan yang terdalam sejak Juli 2013.

 

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...