Penyerapan Anggaran Kemensos dan Kemenhub di Bawah 20%
Penyerapan anggaran kementerian dan lembaga (K/L) tercatat mambaik. Sepanjang Januari hingga Mei 2018, penyerapannya mencapai 27,3% atau lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu 24,2%. Meski begitu, penyerapan anggaran di beberapa kementerian tercatat seret.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, dari 15 K/L beranggaran paling besar, tiga di antaranya yang penyerapan anggarannya paling seret yaitu Kementerian Sosial, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Khusus Kementerian Sosial dan Kementerian Perhubungan, penyerapan anggarannya di bawah 20%.
Secara rinci, Kementerian Sosial baru membelanjakan Rp 4,9 triliun atau 11,86% dari pagu tahun ini yaitu Rp 41,3 triliun. Realisasi tersebut jauh lebih lambat dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 27%.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan baru membelanjakan Rp 8,7 triliun atau 18,1% dari pagu tahun ini yaitu Rp 48,2 triliun. Realisasi tersebut tak jauh berbeda dibandingkan periode sama tahun lalu yaitu 18,8%.
Selanjutnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat baru membelanjakan Rp 22,9 triliun atau 21,3% dari pagu tahun ini yang sebesar Rp 107,39 triliun. Meski realisasi tergolong seret, namun sudah sedikit lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu yaitu 20,2%.
(Baca juga: Keseimbangan Primer Surplus, Sri Mulyani: Bukti Utang Terkontrol)
Di sisi lain, dari 15 K/L beranggaran besar, tiga di antaranya yang realisasi penyerapan anggarannya paling tinggi yaitu Kementerian Kesehatan sebesar Rp 27,5 triliun atau 46,6% dari pagu yang sebesar Rp 59,1 triliun, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebesar Rp 3,8 triliun atau 35,5% dari pagu Rp 10,59 triliun, lalu Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar Rp 2,8 triliun atau 34,5% dari pagu Rp 7,29 triliun.
Kementerian lainnya yang juga mencatatkan realisasi penyerapan anggaran di atas 30% yaitu Kementerian Keuangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Luar Negeri, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Secara keseluruhan, realisasi belanja pemerintah pusat tercatat sebesar Rp 458,01 triliun atau mencapai 31,49% dari pagu yang sebesar 1.454,49 triliun. Rinciannya, belanja K/L sebesar Rp 231,47 triliun atau 27,3% dari pagu, sedangkan belanja non K/L yaitu untuk pembayaran bunga utang dan subsidi sebesar Rp 226,53 triliun atau 37,32% dari pagu.
(Baca juga: Berkat THR, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Diprediksi Capai 5,21%)
Jika dilihat dari jenis belanja, realisasi belanja K/L paling tinggi yaitu untuk bantuan sosial (bansos) mencapai 50,8%, diikuti belanja pegawai 27,31%, belanja barang 25,05%, dan paling buncit belanja modal (infrastruktur) yaitu baru 15,14%. Meski paling buncit, realisasi belanja modal sudah lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya sebesar 13,85%.