Agus Marto Sebut Tak Bisa Hindari Pelemahan Rupiah Sejak 2013

Ameidyo Daud Nasution
22 Mei 2018, 16:09
agus marto
Arief Kamaludin|KATADATA
Gubernur BI Agus Martowardojo

Dia juga menyoroti dangkalnya instrumen pembiayaan pembangunan saat ini. Pembiayaan masih mengandalkan pinjaman perbankan, padahal tenornya paling lama hanya 7 hingga 10 tahun. Di samping itu, investor asing tidak mau masuk surat utang korporasi dan cenderung berinvestasi lewat Surat Utang Negaa (SUN).

"Sampai sekarang masih ada dana pensiun dan asuransi macet tagihannya, lantaran korporasi banyak wanprestasi tidak bayar kupon (utangnya)," kata dia. (Baca juga: Kurs Rupiah Tembus 14.200 per Dolar AS, Ini Tiga Penyebabnya)

Pernyataan Agus ini menjawab pertanyaan beberapa anggota Komisi XI DPR RI soal nilai tukar. Salah satu Anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Golkar Muhammad Misbakhun sempat menyindir Agus karena saat dirinya mulai menjabat pada 2013 nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hanya Rp 9.700 namun sekarang mencapai Rp 14.180 per dolar AS.

Selain pemaparan hasil kinerja selama lima tahun ke belakang, DPR meminta Agus menjelaskan pelemahan nilai tukar rupiah. "Kami ingin tahu langkah dilakukan BI dalam menjaga nilai tukar," kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...