Negara Maju Masuki Era Bunga Tinggi, BI Siap Kerek Lagi Bunga Acuan

Rizky Alika
17 Mei 2018, 22:16
Agus Martowardojo
ARIEF KAMALUDIN I KATADATA

Secara point-to-point, BI mencatat nilai tukar rupiah melemah sebesar 1,47% terhadap dolar AS pada triwulan I 2018 dan 1,06% pada April 2018. Adapun kenaikan bunga acuan BI 7 Days Repo Rate diharapkan bakal meredam arus keluar dana asing dan penempatan dana dalam dolar AS. Dengan begitu, stabilitas nilai tukar rupiah membaik.

(Baca juga: BI Disarankan Kerek Bunga Acuan daripada Cadangan Devisa Terkuras)

Menurut Agus, kenaikan Fed Fund Rate bakal menandakan dimulainya era suku bunga tinggi di global. Sebab, kebijakan tersebut bakal direspons searah oleh bank sentral negara lainnya. "Kenaikan Fed Fund Rate membuat negara maju sudah akan mengarah pada normaliasasi moneternya, era suku bunga lebih tinggi secara bertahap," kata dia.

Di tengah dinamika global tersebut, BI menyatakan akan terus melakukan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai kondisi fundamentalnya dengan tetap mendorong bekerjanya mekanisme pasar. Kebijakan tersebut ditopang oleh pelaksanaan operasi moneter yang diarahkan untuk menjaga kecukupan likuiditas baik di pasar valas maupun pasar uang.

(Baca juga: BI Kerek Bunga Acuan, Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Tetap 5,1-5,5%)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...