Bahana: Kenaikan Bansos Bakal Topang Konsumsi Kelas Menengah Bawah

Martha Ruth Thertina
23 Januari 2018, 14:13
Giant
ANTARA FOTO/FB Anggoro
Senior GM CSR PT Hero Supermarket Tbk Natalia Lusnita (kanan) membantu kasir memasukan barang belanja konsumen ke tas daur ulang di Giant Ekstra di Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (10/12).

Konsumsi masyarakat kelas menengah berpotensi menguat tahun ini. Analis Bahana Sekuritas Michael Setjoadi mengatakan penguatan disokong oleh kenaikan daya beli imbas meningkatnya alokasi bantuan sosial (bansos) dalam Angaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.

Ia memaparkan, pemerintah akan meningkatkan alokasi bansos sekitar 33% menjadi Rp 78,2 triliun dari alokasi tahun lalu sekitar Rp 59 triliun. Hal tersebut seiring dengan konversi program subsidi beras sejahtera (Rasta) menjadi Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).

“Kenaikan ini akan meningkatkan pendapatan setiap rumah tangga setiap bulannya sekitar Rp 100.000 atau setara dengan 9,5% rata-rata konsumsi rumah tangga,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Katadata, Selasa (23/1).

Adapun pemerintah menargetkan sekitar 10 juta rumah tangga miskin mendapatkan BPNT tahun ini. Melalui program BPNT, masyarakat akan mendapatkan bantuan nontunai sebesar Rp 110 ribu per bulan yang akan ditransfer setiap dua bulan atau Rp 220 ribu. Dengan nominal tersebut, penerima bantuan bisa membeli 15 kilogram beras, 2 kilogram gula dan 1 liter minyak goreng di warung mitra.

''Bila pemerintah sukses melakukan konversi 10 juta rumah tangga menggunakan BPNT pada tahun ini, dampaknya akan menopang konsumsi masyarakat menengah bawah,'' kata Michael. (Baca juga: Bantuan Pangan Nontunai Sasar 10 Juta Keluarga, Peran Bulog Berkurang)

Dengan melihat kondisi tersebut, ia pun masih merekomendasikan beli untuk saham-saham konsumer terkait bahan pokok seperti Indofood CBP Sukses Makmur(ICBP) dengan target harga Rp 10.600, Mayora Indah (MYOR) dengan target harga Rp 2.700, dan Ramayana Lestari Sentosa (RALS) dengan target harga Rp 1.430.

Adapun seiring dengan kenaikan bantuan sosial, ekspansi ekonomi imbas kenaikan harga komoditas dunia, dan pembangunan infrastruktur yang terus berlanjut, ia memperkirakan ekonomi tahun ini bisa mencapai 5,2%, lebih baik dari tahun lalu yang diperkirakan Bank Indonesia (BI) hanya sekitar 5,1%.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...