Mantan Menteri Keuangan Peringatkan Risiko Utang PLN dan Pertamina

Desy Setyowati
21 November 2017, 17:53
Chatib-Basri
KATADATA | Bernard Chaniago
Menteri Keuangan periode 2013-2014 Muhammad Chatib Basri.

Di sisi lain, mesipun rasio utang kecil, ia juga tetap menilai pentingnya menjaga defisit anggaran di bawah 3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Meskipun, banyak pihak yang berpendapat semestinya batasan defisit anggaran diperlebar untuk memberi keleluasaan pemerintah dalam berbelanja dan memacu ekonomi.

“Disiplin fiskal penting atau tidak? Jawaban saya, iya. Itu alasan rupiah stabil, investor masuk ke Indonesia. Juga (alasan) S&P menaikkan rating Indonesia. Maka utang juga tidak akan menjadi masalah di Indonesia,” ujar dia. (Baca juga: Defisit APBN di Bawah Target, Dua Surat Utang Berpotensi Batal Terbit)

Batasan tersebut juga diperlukan, karena anggaran besar belum tentu bisa diserap dengan baik dan berdampak nyata bagi masyarakat. Maka itu, ia pun setuju dengan langkah pemerintah yang menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yang lebih konservatif.

Pemerintah menargetkan penerimaan perpajakan tumbuh hanya 9-13% tahun depan, sedangkan belanja negara hanya tumbuh 4-5%. Dengan demikian, defisit anggaran dibidik di kisaran 2,19% terhadap PDB. (Baca juga: Suhu Politik Menghangat, Pemerintah Sengaja Buat APBN 2018 Konservatif)

“Kalau pun meleset, katakan target pendapatan pajaknya tidak dapat, paling (defisit anggaran) jadi 2,4-2,5% dari PDB,” kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...