Ekspor Membaik, ADB Kerek Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Jadi 5,9%

Desy Setyowati
20 Juli 2017, 12:39
Pelabuhan ekspor
Katadata

Pertumbuhan di Pasifik juga tak berubah yaitu sebesar 2,9% tahun ini. Pertumbuhan ekonomi Papua Nugini— yang menjadi perekonomian terbesar di kawasan ini—menguat meski perlahan. Hal itu berkat membaiknya industri pertambangan dan pertanian. Selain itu, prospek pariwisata di Fiji dan Palau juga akan mendorong pertumbuhan lebih lanjut.

Adapun Asia Selatan masih menjadi kawasan yang ekonominya tumbuh paling cepat. Pertumbuhan ekonominya diproyeksi mampu mencapai 7% tahun ini. India yang menjadi perekonomian terbesar di kawasan ini diperkirakan bisa tumbuh 7,4%. Tingginya proyeksi ini ditopang oleh peningkatan konsumsi rumah tangga yang signifikan.

Meski sebagian besar daya dorong pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia adalah karena naiknya permintaan ekspor, namun Yasuyuki yakin inflasi di Asia dan Pasifik lebih rendah daripada perkiraan sebelumnya. Dalam kajiannya, inflasi diproyeksi menurun dari 3% menjadi 2,6%. Begitu juga dengan proyeksi inflasi tahun depan, turun dari semula 3,2% menjadi 3%.

"Ini karena harga minyak dan pangan internasional masih stabil meskipun ada kenaikan permintaan. Penyebabnya karena pasokan cukup dan kondisi cuaca yang bersahabat," kata dia.

ADB juga mengoreksi positif pertumbuhan ekonomi kawasan Asia tahun 2018 dari 5,8% menjadi 5,9%. Kenaikan proyeksi ini lebih kecil dibanding perubahan pada 2017. Alasannya, karena masih ada ketidakpastian dari perkembangan ekspor sehingga kebijakan yang hati-hati masih akan berlanjut.

"Meskipun masih ada ketidakpastian mengenai seberapa kuatnya pemulihan ekonomi global, kami berpandangan bahwa perekonomian kawasan ini siap menghadapi kemungkinan jika proyeksi tersebut meleset," ujar Yasuyuki.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...