Harga BBM dan Elpiji Tak Naik, Anggaran Subsidi Bengkak Rp 25,8 T

Desy Setyowati
6 Juli 2017, 20:09
Elpiji pertamina
Arief Kamaludin|KATADATA

Kenaikan tersebut akibat penundaan penyesuaian harga jual eceran elpiji 3 kg sebesar Rp 1.000 per kg. "Pembatasan alokasi subsidi elpiji 3 kg atau distribusi tertutup sebesar Rp 10 triliun tidak berjalan. Akibatnya subsidi membengkak," kata Darmin.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani menjelaskan, gagalnya pembatasan alokasi subsidi elpiji 3 kg membuat beban anggaran meningkat signifikan. Padahal, sebelumnya disepakati pengetatan  volume dan distribusi tertutup elpiji 3 kg. Selain itu, juga sudah disepakati penyesuaian harga elpiji 3 kg sebesar Rp 1.000 per kg.

"Kenyataannya pembatasan itu belum bisa dilakukan, supaya tidak menimbulkan dampak yang negatif (ke masyarakat), supaya stabil. Jadi kami kembalikan biayanya hampir Rp 10 triliun itu," kata Askolani. (Baca: Pemerintah Pastikan Tarif Listrik dan BBM Tak Naik Awal Juli)

Demi meminimalisir pembengkakan anggaran, pemerintah memangkas subsidi non-energi sebesar Rp 3,7 triliun menjadi Rp 79 triliun. Pos yang dipangkas paling besar yakni subsidi bunga kredit program sebesar Rp 2,7 triliun menjadi Rp 13 triliun. Perinciannya subsidi bunga kredit perumahan turun Rp 1,7 triliun dan subsidi bantuan uang muka perumahan menciut Rp 1 triliun.

Selain itu, anggaran subsidi pajak dibabat Rp 900 miliar menjadi hanya Rp 9,4 triliun. Alhasil, secara keseluruhan subsidi energi dan non-energi dinaikkan Rp 12,1 triliun dari target dalam APBN 2017 menjadi Rp 182,1 triliun.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...