Prediksi Ekonomi Membaik, Pemerintah Bongkar APBN 2017

Desy Setyowati
6 Juli 2017, 16:50
Darmin Nasution
Arief Kamaludin|KATADATA

Sementara itu pemerintah mengerem pertumbuhan konsumsi pemerintah, dari 4,8 persen menjadi 4,6 persen sepanjang tahun. Penyebabnya, pemerintah menghemat belanja barang sebesar Rp 16 triliun. Selama semester pertama 2017, realisasi belanja negara pun hanya hanya tumbuh 2,7 persen dibanding periode sama tahun lalu.

Selain itu, laju inflasi dalam RAPBN-P 2017 menjadi 4,3 persen dari target 4 persen pada APBN 2017. Darmin menjelaskan laju inflasi meningkat disebabkan faktor harga barang dan jasa yang diatur pemerintah (administered price).

(Baca: Kementerian ESDM Taksir Subsidi Elpiji Membengkak Jadi Rp 42 Triliun)

Pemerintah juga mengubah asumsi harga asumsi harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) dari US$ 45 per barel menjadi US$ 50 per barel. Berikut dengan asumsi nilai tukar rupiah juga diubah dari Rp 13.300 menjadi Rp 13.400 per dolar Amerika Serikat (AS). Nilai tukar rupiah menjadi lebih rendah karena perkiraan Bank Sentral AS, The Fed akan menyesuaikan kebijakan moneternya tahun ini.

Selain itu, asumsi suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan pun diubah menjadi 5,2 persen, dari sebelumnya 5,3 persen. Karena minat investor terhadap investasi di Indonesia menunjukan perbaikan, terutama setelah lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor's (S&P) menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi layak investasi.

Dari keseluruhan asumsi makro, hanya lifting minyak dan gas yang tidak berubah. Lifting minyak tetap 850 ribu per barel per hari. Sementara lifting gas juga tetap, sebesar 1,15 juta barel per hari.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...