Konsumsi Meningkat, BI Pantau Laju Ekonomi Sesuai Target
Meski begitu, kenaikan konsumsi masyarakat belum diikuti dengan peningkatan ekspansi oleh korporasi. Hal itu bisa dilihat dari anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) yang tidak meningkat. "Investasi swasta, capex-nya belum naik. Kami lihat baru naik di Semester II-2017," kata Josua.
Ia memproyeksikan investasi swasta yang dihitung dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh stagnan di kisaran 4-5 persen pada kuartal ini. PMTB merupakan pengeluaran untuk barang modal sebagai investasi, seperti untuk bangunan, jalan dan bandara, serta mesin dan peralatan.
Di sisi lain, kinerja ekspor menunjukkan perbaikan baik dari sisi harga ataupun volume. Dengan perkembangan yang ada, dia pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada Kuartal I bisa mencapai 5-5,1 persen.
Sebelumnya, pandangan berbeda disampaikan Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan. Ia justru memproyeksikan kenaikan investasi dari sektor swasta, terutama untuk tiga sektor yakni otomotif, pertanian, industri makanan, dan farmasi. Kenaikan investasi tersebut diyakininya akan menjadi salah satu penyokong utama pertumbuhan ekonomi, termasuk di kuartal I.
(Baca juga: Berkat Investasi Swasta, Ekonomi Kuartal I Bisa Tumbuh 5,1 Persen)
Menurut dia, peningkatan investasi swasta seiring dengan membaiknya angka penjualan atas produk-produk terkait sejak November 2016. “Industri makanan, otomotif, farmasi, overall (keseluruhan) perbankan, sektor keuangan masih tumbuh baik, maka kuartal I (pertumbuhan ekonomi) mungkin bisa 5,1 persen,“ ujar Anton.