Dipanggil Jokowi, Darmin Yakin Ekonomi Bisa Tumbuh Sampai 5,8 Persen

Ameidyo Daud Nasution
10 Februari 2017, 18:57
Darmin Nasution
Arief Kamaludin|KATADATA

(Baca juga: Konsumen Pesimistis, Belanja Masyarakat Kuartal I Diprediksi Turun)

Keempat, pertumbuhan industri. Jokowi, menurut Darmin, meminta untuk melihat industri yang paling memungkinkan dikembangkan lebih jauh produksinya. Selain itu, Jokowi meminta adanya pasar baru untuk tujuan ekspor barang asal Indonesia.

Darmin menjelaskan ada beberapa negara yang potensial untuk disasar saat ini. Beberapa di antaranya adalah Pakistan, Iran, Nigeria, Afrika Selatan, serta India. Apabila strategi ini berhasil dijalankan maka ekspor akan tumbuh lebih baik.

"Karena negara-negara ini jumlah penduduknya 50 juta ke atas, penghasilan masyarakatnya juga cukup baik," katanya.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2016, ekonomi tumbuh 5,02 persen atau di bawah target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2016 yang sebesar 5,2 persen. Hal ini banyak diakibatkan pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2016 secara tahunan hanya 4,94 persen.

(Baca juga: Moody's Naikkan Peringkat, Darmin: Indonesia Lebih Kredibel)

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, salah satu penyebab rendahnya pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2016 karena belanja pemerintah yang lebih kecil dibanding kuartal yang sama 2015. Realisasi belanja pemerintah sebesar Rp 549 triliun atau 26,36 persen dari pagu, lebih rendah secara persentase dibandingkan kuartal IV-2015.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...