Sri Mulyani Akui Pertumbuhan Ekonomi 2016 Sulit Capai 5,2 Persen

Ameidyo Daud Nasution
30 Agustus 2016, 21:57
Sri Mulyani
Arief Kamaludin | Katadata

Karena anggaran belanja pemerintah dipotong tahun ini, menurut Sri Mulyani, saatnya memacu komponen lain pertumbuhan ekonomi yakni konsumsi rumah tangga dan investasi. Kunci mengerek konsumsi rumah tangga saat ini adalah meredam angka inflasi sehingga tidak menggerus daya beli masyarakat. "Sedangkan investasi lancar kalau pasar percaya dengan kebijakan pemerintah," katanya.

Pada dua pekan lalu, Bank Indonesia (BI) juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini karena dampak pemangkasan anggaran belanja pemerintah. Gubernur BI Agus Martowardojo memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini berkisar 4,9 persen hingga 5,3 persen. Ini lebih rendah dari prediksi semula sebesar 5 persen sampai 5,4 persen.

(Baca: Pasar Khawatir Pemangkasan Anggaran Gerus Pertumbuhan Konsumsi)

Untuk tahun 2017, Sri Mulyani menjelaskan, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen. Angka tersebut diharapkan bersumber dari pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 5,1 persen dan belanja pemerintah 5,4 persen. Sedangkan pertumbuhan investasi 6,4 persen dan ekspor 1,1 persen serta dikurang impor 2,2 persen.

Namun, dia memperkirakan, aktivitas ekspor masih belum bisa diharapkan untuk menopang pertumbuhan ekonomi tahun depan. "Catatan mungkin untuk ekspor dan impor karena kondisi perdagangan dunia masih lemah," kata Sri Mulyani.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...