Pekan III Agustus Deflasi, BI Diminta Pangkas Bunga Acuan

Desy Setyowati
23 Agustus 2016, 10:31
BI bank
Arief Kamaludin|KATADATA

Secara detail, Anton menghitung, jika ekspektasi inflasi berada di bawah empat persen sampai akhir tahun ini dengan terjaganya tarif dasar listrik (TDL), maka ada ruang penurunan BI 7-Days Repo sebesar 0,5 persen. Tetapi jika inflasi lebih dari empat persen, ruang pelonggaran moneter hanya sebesar 0,25 persen.

“Ini saya terus terang saja, gemes banget. Apa yang menghambat (penurunan suku bunga). Semua risiko itu sudah dihitung, harusnya sudah mulai dipangkas dari bulan lalu, tapi belum juga sampai sekarang. Seharusnya (BI) lebih berani lagi,” ujar Anton. (Baca: Pakai Suku Bunga Acuan Baru, BI Tahan BI 7-Days Repo)

Sementara itu, langkah pemerintah memangkas anggaran belanja sebesar Rp 133,8 triliun juga memberikan ruang tambahan bagi BI untuk memangkas suku bunga. Kebijakan penurunan suku bunga itu penting dilakukan untuk meredam dampak negatif dari pemangkasan anggaran yang akan menahan laju pertumbuhan ekonomi.

“September harusnya ada potensi pemangkasan (bunga) 0,25 persen. Sampai Desember 2016 ruang pemangkasan bisa 0,5-0,75 persen,” kata Anton. (Baca: Anggaran Dipotong, BI Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi)

Rapat Dewan Gubernur BI pada pekan lalu memutuskan, mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo sebesar 5,25 persen. Ini merupakan suku bunga acuan baru yang resmi dipakai BI menggantikan BI rate mulai medio Agustus ini.

Selain BI 7-Days Repo, BI memutuskan mempertahankan suku bunga simpanan atau Deposit Facility (DF) sebesar 4,5 persen. Namun, bank sentral memangkas bunga fasilitas pinjaman atau Lending Facility sebesar 100 basis poin (bps) dari 7 persen menjadi 6 persen.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...