Defisit Anggaran Terancam Lewati Batas 3 Persen

Desy Setyowati
22 Juli 2016, 20:24
Uang rupiah
Donang Wahyu|KATADATA

Padahal, banyak negara, bahkan negara maju seperti di Uni Eropa, yang defisit anggarannya lebih dari lima persen. Tujuannya untuk menerapkan kebijakan fiskal yang ekspansif. Dengan begitu, ekonomi bisa tumbuh maksimal sehingga penerimaan meningkat di tahun-tahun berikutnya.

David menyarankan, semestinya pemerintah membuat defisit anggaran lebih fleksibel namun tetap memperhatikan risiko keuangan negara. Sebab, saat ini pemerintah tidak bisa bergantung pada investasi swasta yang belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan saat ini.

Sementara itu, perekonomian juga tidak bisa lagi bergantung pada konsumsi rumah tangga. Potensi pertumbuhannya terbatas lima persen tahun ini karena melemahnya daya beli masyarakat.

Karena itulah, menurut David, pemerintah bisa menerbitkan Peraturan Pengganti Undang-Undang (Perpu) untuk membuat defisit lebih fleksibel dan bisa melebihi tiga persen dari PDB. (Lembaga) pemeringkat banyak yang tidak melihat itu (defisit anggaran), yang penting prospek pertumbuhan ekonomi. Di Eropa, banyak (negara)  investment grade tapi defisitnya di atas lima persen,” ujarnya.

(Baca: Defisit Diperkecil, Pemerintah Yakin Ekonomi Tumbuh 5,2 Persen)

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga membuka kemungkinan pemerintah melakukan pelebaran defisit anggaran.

Dikutip dari majalah Tempo, Kalla masih mempertimbangkan kemungkinan mengurangi belanja negara atau mengubah aturan defisit anggaran yakni UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang membatasi sebesar tiga persen.

Salah seorang pejabat tinggi di pemerintahan pun mengatakan, ada wacana pemerintah mempersiapkan Perpu terkait pelebaran defisit anggaran. Sebab, pemerintah khawatir penerimaan dari tax amnesty tidak maksimal.

Namun, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara enggan berkomentar perihal kemungkinan tersebut. Dia pun memilih diam ketika ditemui usai Rapat Kerja (Raker) terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 di Gedung MPR/DPR, dua hari lalu.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...