Perlambatan Cina Memukul Tiga Bagian Perekonomian Indonesia

Desy Setyowati
14 Juni 2016, 18:21
Peti Kemas Ekspor
Arief Kamaludin | Katadata

Selain imbas perubahan kebijakan ekonomi Cina—yang kemudian berdampak pada permintaan—besarnya porsi ekspor komoditas Indonesia ke negara itu turut mempengaruhi harganya. Yoga menghitung, setiap berkurangnya permintaan Cina sebesar satu persen setahun akan berdampak terhadap penurunan harga komoditas sebesar tiga persen.

(Baca: Darmin Minta Cina Bantu Atasi Defisit Dagang Indonesia)

Di sisi lain, dampak perlambatan ekonomi Cina juga mempengaruhi pasar keuangan Indonesia meskipun tidak signifikan. Investasi langsung (Foreign Direct Investment/FDI) asal Cina ke Indonesia meningkat dari 0,5 persen terhadap total investasi pada 2009, menjadi dua persen tahun lalu. Tetapi berdasarkan nilai nominalnya, FDI asal Cina tetap berpengaruh terhadap pasar keuangan, khususnya untuk membiayai defisit transaksi berjalan (current account defisit/CAD).

Berdaarkan tiga bagian itulah, Yoga menyimpulkan peran perekonomian Cina lebih besar pengaruhnya terhadap Indonesia. Hasil kajian BI menunjukkan gejolak perekonomian AS hanya berpengaruh 0,3 persen terhadap Indonesia. Tetapi jika gejolak terjadi pada perekonomian Cina, maka pengaruhnya terhadap Indonesia sebesar 0,8 persen. Begitu juga pengaruhnya terhadap Indeks Nilai Tukar Efektif Riil (real exchange rate/RER), dari AS hanya berpengaruh 0,5 persen sedangkan Cina hingga 1,3 persen.

(Baca: Dalam Waktu Dekat, Cina Sulit Capai Pertumbuhan 7 Persen)

Untuk mengatasi dampak berlanjutnya perlambatan ekonomi Cina terhadap Indonesia, Yoga mengatakan, pemerintah perlu mengelola sentimen dan membangun kepercayaan pasar. Bentuknya bisa berupa kepastian kebijakan, dan menjaga fundamental ekonomi tetap kuat.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...