Morgan Stanley: Empat Kunci Ekonomi Negara Berkembang

Maria Yuniar Ardhiati
9 Juni 2016, 15:54
Pertumbuhan Ekonomi
Donang Wahyu|KATADATA

“Jika sudah terjerat utang, maka sangat susah untuk bisa melepaskannya,” kata Sharma. Meski Cina memiliki sumber daya untuk menghindari krisis keuangan, pertumbuhannya seperti bola pingpong yang naik-turun. (Baca: Darmin: Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen Sangat Mungkin Tercapai)

Bagi Indonesia, rasio utangnya masih masuk dalam kategori aman yaitu di bawah 40 persen dari PDB. Meski rasio utang luar negeri Indonesia per akhir Maret lalu mencapai 36,5 persen terhadap PDB, meningkat dibandingkan akhir Desember 2015 yang sebesar 36 persen dari PDB.

Mewaspadai Miliarder

Sharma mencermati daftar orang terkaya dunia yang dipublikasikan Forbes. Ia menyarankan, negara harus waspada jika harta kekayaan miliarder melampaui 5 persen dari PDB. Keberadaan taipan yang mendapatkan pundi-pundi kekayaannya melalui penemuan suatu teknologi lebih baik dibandingkan orang kaya karena korupsi atau mewarisi harta keluarga.

Data yang dihimpun Forbes, Haver Analytics serta Morgan Stanley Investment memperlihatkan, ada tujuh negara berkembang yang jumlah kekayaan miliardernya di atas 5 persen dari PDB. Salah satunya adalah Indonesia. Kekayaan miliarder di negara ini mencapai 7 persen dari PDB.

Mata Uang yang Murah

Pada awal 2010, Sharma mendengar kisah masyarakat Brasil yang gemar terbang ke Manhattan, Amerika Serikat, untuk belanja besar-besaran. Kekuatan mata uang Brasil menjadikan masyarakatnya merasa kaya. Namun, kini mata uang eral Brasil melorot seiring jatuhnya harga komoditas.

Sharma menyebut fenomena ini memperlihatkan mata uang yang terlalu kuat bisa menggoyahkan keseimbangan perekonomian. Untuk kunci yang terakhir ini, Indonesia bisa juga memenuhinya. Sejak tahun lalu, mata uang rupiah selalu di atas 13.000 per dolar Amerika Serikat, bahkan sempat jatuh ke level 14.000-an pada 2015.

Halaman:
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...