Pemerintah Sebut Tiga Faktor Rupiah Menguat Tajam

Yura Syahrul
11 Februari 2016, 18:41
Uang rupiah
Donang Wahyu|KATADATA
(Donang Wahyu | KATADATA)

Faktor ketiga penguatan rupiah berasal dari luar negeri. Para pelaku pasar memperkirakan bank sentral AS, Federal Reserve, belum akan menaikkan suku bunga Fed rate dalam waktu dekat ini karena masih melempemnya perekonomian AS. Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan Fed rate baru akan naik pada September atau Desember mendatang. Bahkan, mayoritas investor memprediksi bank sentral AS baru akan menaikkan lagi suku bunganya tahun depan.

Menurut Perry, positifnya perekonomian dalam negeri yang diikuti oleh meredanya tekanan eksternal turut mendukung penguatan rupiah. Langkah pemerintah memacu belanja modal di awal tahun ini turut menuai sambutan positif para pelaku pasar. Per Januari lalu, belanja modal pemerintah sebesar Rp 1,5 triliun lebih tinggi dibandingkan Januari tahun lalu yang cuma Rp 100 miliar. Hal ini diharapkan dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2015.

(Baca: Menguat 6 Persen, Rupiah Terbaik atas Mata Uang Utama Dunia)

Selain itu, BI memperkirakan pada Februari ini akan terjadi deflasi. Karena berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) minggu pertama Februari oleh BI, telah terjadi deflasi 0,14 persen. Sedangkan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) diperkirakan terus menciut.

Perry memperkirakan, rupiah akan bergerak di rentang 13.300 hingga 13.700 per dolar AS. “Pergerakannya mengarah ke (nilai) fundamental rupiah,” katanya. Meski begitu, dia berpandangan posisi rupiah saat ini masih di bawah nilai wajar (undervalue).

Penguatan rupiah tersebut diharapkan bakal mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi ke depan. Selain itu dapat mendorong ekspor produk-produk manufaktur.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...