Sepekan, Dua Lembaga Tetapkan Rating Layak Investasi Indonesia

Yura Syahrul
2 Februari 2016, 12:20
pembangunan-infrastruktur-gedung
Donang Wahyu|KATADATA
Peringkat Kredit Indonesia

Di sisi lain, JCR menilai prospek ekonomi Indonesia stabil dengan mengacu pada kemampuan menghadapi tekanan eksternal. Caranya melalui kombinasi kebijakan fiskal dan moneter, termasuk meluncurkan paket kebijakan ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Meski begitu, JCR mewanti-wanti terhadap risiko arus keluar dana asing dari portofolio investasi akibat kebijakan penaikkan suku bunga AS dan penguatan dolar AS. “Aliran modal ke negara-negara pasar berkembang umumnya menunjukkan volatilitas yang tinggi setelah keputusan AS menaikkan suku bunga," kata Koichi Fujimoto, General Manager International Rating Department JCR, dalam siaran persnya, Senin (1/2).

(Baca: BI Perkirakan Rupiah Menguat Mulai Pertengahan 2016)

Menurut Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo, pengumuman JCR itu menunjukkan ketahanan ekonomi Indonesia dalam menghadapi perlambatan ekonomi dan volatilitas pasar keuangan global. “Di saat beberapa negara menghadapi penurunan peringkat, Indonesia justru mampu mempertahankan peringkat layak investasi,” katanya dalam siaran pers BI. Hal ini menunjukkan kebijakan yang dilakukan tepat untuk menjaga stabilitas sekaligus mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Sebelumnya, pada Kamis pekan lalu (28/1), Moody’s Investors Service juga mempertahankan peringkat kredit Indonesia yaitu Baa3 dengan prospek stabil. Ini merupakan derajad (notch) terendah level investment grade yang sudah disematkan Moody’s sejak 18 Januari 2012. Vice President-Senior Analyst Sovereign Risk Group Moody's di Singapura, Christian de Guzman menyebut, dua faktor kunci yang mendasari penilaian tersebut. Pertama, kemampuan mengelola keuangan pemerintah yang kuat di tengah peningkatan defisit fiskal. Kedua, respons pemerintah sebagai pembuat kebijakan yang efektif dalam mengelola risiko penurunan harga komoditas dan pelemahan pertumbuhan ekonomi. Dengan begitu, menjamin keamanan posisi pembayaran utang luar negeri Indonesia dalam jangka panjang.

Selain dari Moody’s, Indonesia juga sudah menyandang peringkat layak investasi dari Fitch Ratings. Awal Januari 2012, lembaga pemeringkat internasional ini menyematkan peringkat BBB- dengan prospek stabil kepada Indonesia. Ini merupakan peringkat layak investasi pertama Indonesia dari Fitch dalam kurun 14 tahun terakhir.

Namun, hingga saat ini, Standard & Poor’s (S&P) masih menempatkan Indonesia di bawah level layak investasi dengan peringkat BB+. Pada Mei tahun lalu, lembaga pemeringkat ini sebenarnya telah mendongkrak prospek peringkat Indonesia dari "Stabil" menjadi "Positif". Dengan begitu, terbuka kemungkinan bagi S&P menaikkan peringkat tersebut ke level layak investasi dalam 12 bulan ke depan sejak Mei 2015.

Halaman:
Reporter: Redaksi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...