Gubernur BI: Utang Luar Negeri Naik karena Ekonomi Menggeliat

Desy Setyowati
19 Januari 2016, 15:08
Agus Martowardojo ----------------------- Arief Kamaludin|KATADATA
Agus Martowardojo ----------------------- Arief Kamaludin|KATADATA
Agus Martowardojo Arief Kamaludin|KATADATA

Sementara itu, Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, kenaikan jumlah utang luar negeri tersebut karena adanya peningkatan aktivitas ekonomi. “Secara jelas belum bisa disampaikan (penyebab kenaikan ULN). Tapi ada hubungannya dengan geliat atau peningkatan ekonomi,” katanya.

Kalau mengacu posisi per akhir November 2015, rasio utang jangka pendek terhadap cadangan devisa yang sebesar US$ 101,7 miliar telah mencapai 40 persen. Adapun cadangan devisa per akhir Desember lalu sudah naik menjadi US$ 105,93 miliar.

(Baca: Utang Luar Negeri dan Dana Hasil Ekspor Kerek Cadangan Devisa)

Menurut Agus, mayoritas utang jangka pendek itu merupakan utang dagang (trade payable). Pasalnya, kinerja ekspor menurun seiring dengan melemahnya harga minyak dan komoditas. Sementara impor meningkat karena pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur. Selain itu, sebagian utang jangka pendek ini bersifat afiliasi atau merupakan utang perusahaan induk. “Yang terkait afiliasi itu umumnya tidak perlu dikhawatirkan akan jatuh tempo dan kemudian harus dibayar, itu bisa di-roll-over,” katanya.

(Baca: Soros Peringatkan Krisis 2008 Bisa Terulang Gara-Gara Cina)

Sebelumnya, Ekonom Samuel Aset Management Lana Soelistianingsih pernah mengatakan, rasio utang jangka pendek berdasarkan jangka waktu sisa terhadap cadangan devisa yang mencapai 55,28 persen menunjukan kemampuan membayar utang mulai berkurang. Artinya, dibutuhkan valuta asing (valas) US$ 55 miliar, atau sekitar US$ 4,5 miliar untuk membayar utang setiap bulan.

Kondisi ini mendorong permintaan valas berbentuk dolar Amerika Serikat (AS), sehingga mata uang ini menguat terhadap rupiah. “Dengan cadangan devisa yang menurun, pemerintah bisa menambah utang untuk meningkatkan valas di dalam negeri,” katanya.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...