IMF Menilai Kinerja Ekonomi Indonesia Tahun Ini Memuaskan

Yura Syahrul
23 Desember 2015, 16:54
Pertumbuhan EkonomI
Arief Kamaludin|KATADATA

Sedangkan defisit transaksi berjalan tahun depan diperkirakan akan lebih tinggi hingga berada di kisaran 2 persen dari PDB seiring dengan kenaikan impor karena peningkatan konsumsi di dalam negeri. Alhasil, IMF memprediksi inflasi 2016 akan naik ke kisaran 3-5 persen.

Di sisi lain, IMF mengapresiasi positif rencana pemerintah merevisi anggaran tahun depan agar lebih realistis. "Penyesuaian anggaran 2016 berdasarkan pendapatan yang sebenarnya di tahun 2015 akan sangat membantu,” kata Breuer. Namun, pemerintah harus menjalankan strategi meningkatkan pendapatan dengan cara memperluas reformasi perpajakan.

Seperti diketahui, pada pekan lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memang menyebut rencana merevisi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2016 pada awal tahun depan. Tujuannya untuk menyesuaikan dengan perkiraan seretnya penerimaan pajak akibat perlambatan perekonomian.

(Baca: Darmin: Target APBN 2016 Ambisius)

Kebijakan fiskal harus dibingkai dalam rencana jangka menengah yang memberikan panduan untuk program-program pemerintah. Investasi swasta yang lebih tinggi harus dikombinasikan dengan manajemen dan tata kelola reformasi keuangan yang sehat. "Kebijakan moneter yang tepat telah membantu perekonomian Indonesia untuk menyesuaikan diri terhadap tekanan eksternal,” katanya.

IMF juga menganggap respons pihak berwenang di Indonesia sudah tepat terhadap volitilitas pasar keuangan dan pengaruh ekstrenal yang tak pasti. Yaitu, membiarkan nilai tukar rupoah dan imbal hasil obligasi pemerintah bergerak fleksibel, sambil berupaya memperdalam pasar keuangan melalui instrumen-instrumen baru. "Indikator sektor keuangan menunjukkan sektor perbankan yang kuat. Kredit bermasalah sedikit meningkat,” ujar Breuer.

Sementara itu, IMF menganggap serangkaian paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah sejak September lalu merupakan strategi baru untuk meningkatkan iklim usaha dan mengurangi biaya dalam berbisnis. Itu juga menunjukkan komitmen kuat pemerintah untuk melanjutkan reformasi struktural bagi pertumbuhan baru, termasuk meninjau peran investasi dalam dan luar negeri, dan menilai manfaat dari pengaturan perdagangan regional. Paket ekonomi yang memuat fleksibilitas dalam praktik kerja juga bisa menciptakan lapangan kerja dan menarik investasi baru swasta.

Halaman:
Reporter: Redaksi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...