Target Ambisius, Kebijakan Pajak Jadi Tak Matang

Aria W. Yudhistira
9 Juli 2015, 18:03
Katadata
KATADATA
Presiden Joko Widodo saat acara Silaturahim Dengan Dunia Usaha yang diselenggarakan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Jakarta Convention Center.

Persoalan pajak merupakan salah satu dari lima pokok yang disorot oleh ISEI dalam pertemuan ini. dalam pemaparannya, Darmin mengatakan, langkah pemerintah mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM) merupakan langkah positif untuk menambah kapasitas APBN-P 2015. Namun, itu jadi persoalan jika pengalihan dana subsidi tersebut lamban dibelanjakan, maka tidak berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

?Mudah-mudahan belanja semester II akan membaik untuk melawan tendensi perlambatan ekonomi,? kata mantan Gubernur Bank Indonesia ini.

Kemudian yang juga disorot adalah persoalan harga dan pasokan bahan pangan pokok karena hal ini terkait inflasi yang berpengaruh pada daya beli masyarakat. Darmin juga merekomendasikan agar nilai pemerintah menjaga tukar rupiah. ?Yang juga perlu digalakkan adalah menabung sebagai pendalaman pasar keuangan,? tuturnya.

Ekonom Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih menyarankan, pemerintah menggeser permulaan  tahun fiskal dari 1 Januari ke 1 April. Hal ini untuk menyesuaikan antara waktu penerimaan negara dari pajak dengan pengeluaran belanja modal pemerintah.

Selama ini serapan anggaran selalu rendah di kuartal I dan kuartal II, dan tinggi di kuartal III dan kuartal IV. Ini karena pada kuartal I, pemerintah tidak memiliki cashflow untuk melakukan belanja modal, lantaran penerimaan pajak baru mulai pada Maret.

?Kalau ada pergeseran tahun fiskal, pemerintah dapat melakukan penggalangan dana di awal yang bisa langsung digunakan pada kuartal I tahun fiskal. Jadi pemerintah memiliki empat kuartal penuh untuk melakukan belanja modal,? kata dia. 

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...