Studi Tanggul Laut Raksasa Dilanjutkan

Safrezi Fitra
17 April 2015, 18:49
Katadata
KATADATA
Proyek tanggul laut raksasa DKI Jakarta

?Jadi konsep dan masterplan-nya oleh Belanda, sedangkan hal-hal detailnya akan dibantu oleh Korsel lewat KOICA,? kata Basuki.

Proyek tanggul laut raksasa ini telah digaungkan sejak dua tahun lalu oleh Presiden Joko Widodo, saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pembangunan megaproyek ini akan dipercepat dari rencana awal pada 2020, menjadi tahun ini.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pernah menyebut perkiraan investasi proyek tanggul raksasa ini mencapai Rp 600 triliun. Perkiraan ini telah termasuk dengan pembangunan infrastruktur perkotaan baru yang dibangun di atas bendungan tersebut.

Di luar proyek NCICD, perjalanan dinas Basuki ke Korea juga untuk menandatangani kerjasama pengelolaan air dengan K-Water. Kerja sama ini berupa transfer teknologi pemantauan bendungan tingkat lanjut.

Melalui kerja sama ini, pemerintah berharap nantinya seluruh bendungan di Indonesia dapat terpantau dan dikendalikan dalam satu ruang operasi. Basuki menyebut K-Water telah berpengalaman dalam membentuk suatu model pengelolaan air pintar di Korea Selatan. 

?Jadi nanti ada 1 operation room untuk memantau bendungan-bendungan tersebut. Untuk sekarang saja kita punya 213 bendungan, namun tidak memiliki teknologi pemantauan apa-apa,? kata Basuki.

Targetnya, pada 2016 sistem pemantauan bendungan dalam satu ruangan telah dapat dimulai. Sehingga pada 2019 sebanyak 409 bendungan di Indonesia dapat dipantau dan dikendalikan dalam satu ruangan.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...