Rupiah Menguat Setelah The Fed Tunda Naikkan Suku Bunga
Dalam keterangan persnya, Gubernur the Fed Janet Yellen menyampaikan, bahwa kenaikan suku bunga th Fed ditunda hingga ada penilaian lebih jauh mengenai kondisi perekonomian dalam negeri. Hal ini disampaikan usai Komite Rapat Terbuka (Federal Open Market Committee/FOMC) the Fed, pada 18 Maret kemarin.
Ada beberapa indikator, yang menjadi penilaian Komite, antara lain, kondisi pasar tenaga kerja, indikator tekanan inflasi, dan ekspektasi inflasi. Kemudian, perkembangan keuangan domestik dan internasional.
Pada kesempatan itu, the Fed juga menurunkan estimasi kenaikan suku bunganya dari 1,25 persen menjadi 0,625 persen pada akhir 2015.
Ariston mengatakan, the Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga pada September atau Desember mendatang. Adapun kenaikannya diperkirakan hanya akan dilakukan satu kali.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka menguat ke posisi Rp 13.063 per dolar AS dari penutupan pasar spot kemarin Rp 13.177 per dolar AS.
Setelah pidato Yellen, indeks saham di bursa New York menguat. Indeks Standard & Poor 500 naik 1,21 persen ke level 2.099,5 pada penutupan perdagangan Rabu malam. Sedangkan indeks Dow Jones naik 1,27 persen menjadi 18.076,19. Indeks saham melonjak, setelah ada kepastian the Fed akan menaikkan suku bunga setelah pertumbuhan ekonomi AS membaik.