Kisruh Politik, Indonesia Tetap Menarik Sebagai Tujuan Investasi
KATADATA ? Masalah politik dalam negeri, terutama kisruh perselisihan Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dinilai tidak terlalu berpengaruh pada minat investasi di Indonesia. Indonesia masih dianggap sebagai tujuan investasi yang menarik bagi investor.
"Memang ada masalah Budi Gunawan dengan KPK. Tapi itu hanyalah snapshot, bukan menggambarkan pertandingan keseluruhan. Saya rasa, asing tetap melihat Indonesia menjanjikan," kata Tony A Prasetiantono dalam seminar bertajuk "Menciptakan Optimisme dan Peluang Ditengah Ketatnya Persaingan Regional" di Jakarta, Senin (16/2).
Tony yang merupakan Guru Besar Universitas Gadjah Mada mengatakan kasus Polri dan KPK hanya menjadi secuil gambaran mengenai Indonesia. Secara garis besar, perekonomian sudah mulai membaik.
Dia menyebut inflasi sudah mengarah pada posisi rendah, sehingga kemungkinan suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) bisa turun 25 basis poin atau 0,25 persen. Kemudian, pengalihan anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) ke sektor produktif, akan bisa lebih mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menurut Tony Indonesia masuk dalam tiga besar tujuan investasi terbesar di regional, setelah Cina dan India. Potensinya bertambah besar, mengingat saat ini Cina sengan terkendala perlambatan ekonomi.
"Indonesia destinasi capital outflow, karena tidak semua investasi dunia ke bursa New York. Kan kalau indeksnya sudah Rp 19.000 itu ketinggian, maka akan ada proteksi," ujarnya.
Menurut Presiden Direktur Mandiri Sekuritas Abiprayadi Riyanto, keseriusan pemerintah mendorong percepatan pembangunan infrastruktur akan direspons positif oleh investor. Setidaknya upaya pemerintah yang mengalokasikan dana besar untuk pembangunan infrastruktur, akan lebih membuat investor tertarik ke Indonesia.