PSBB Meluas, Sri Mulyani Antisipasi Ekonomi Jatuh Makin Dalam

Agatha Olivia Victoria
6 Mei 2020, 14:42
PSBB, pandemi corona, sri mulyani, pertumbuhan ekonomi
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan ekonomi kuartal II akan turun cukup dalam lantaran konsumsi rumah tangga jatuh cukup dalam akibat penerapan PSBB.

"Kalau hanya di rumah mereka tidak mungkin akan konsumsi hingga Rp 5 ribu triliun sehingga dampak di kuartal II akan berat sekali," tutupnya.

Sepanjang kuartal I 2020, kontraksi terdalam terjadi pada konsumsi pakaian dan alas kaki, serta transportasi, masing-masing tercatat -3,29% dan -1,81%. Sedangkan, konsumsi restoran dan hotel juga jeblok, meski tidak minus, yakni dari 5,64% menjadi 2,39%.

(Baca: BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi pada Kuartal II 2020 Sebesar 0,4%)

Meski demikian, komponen konsumsi kebutuhan pokok seperti makanan dan minuman di luar restoran masih cukup terjaga tumbuh di 5,1%. Bahkan, konsumsi kesehatan dan pendidikan justru menunjukkan peningkatan hingga 7,85%.

Selanjutnya, konsumsi perumahan & perlengkapan rumah tangga juga berhasil tumbuh 4,47%. Konsumsi barang lainnya tumbuh 3,65%.

Selain konsumsi, beberapa komponen pertumbuhan ekonomi menurut pengeluaran juga melambat. Investasi atau pembentukan modal tetap bruto melambat dari 5,03% menjadi 1,7%, dan konsumsi pemerintah dari 5,22% menjadi 3,74%. 

Konsumsi LNPRT terkontraksi sebesar 4,91% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Padahal, pada kuartal I 2019, komponen ini tumbuh 16,96%. Sementara ekspor dan impor juga tercatat terkontraksi masing-masing -1,58% dan -2,19%.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...