Imbas Pandemi, Indef Perkirakan Ekonomi Kuartal II Minus 0,25%

Image title
18 Mei 2020, 16:55
Ilustrasi, aktivitas ekonomi. Pertumbuhan ekonomi kuartal II diramal minus 0,25% karena pandemi corona menyerang pusat bisnis dan pemerintahan, Jabodetabek.
ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/wsj. mi
Ilustrasi, aktivitas ekonomi. Pertumbuhan ekonomi kuartal II diramal minus 0,25% karena pandemi corona menyerang pusat bisnis dan pemerintahan, Jabodetabek.

Dari sisi investasi, memang ada isu banyak perusahaan akan merelokasi usahanya dari Tiongkok, namun seberapa kuat isu tersebut juga belum terlihat efeknya. Artinya, rencana relokasi ini sendiri masih sebatas isu dan penuh tanda tanya.

Belum lagi soal ancaman gelombang kedua pandemi Covid-19 yang masih mengintai perekonomian global, terlihat dari munculnya kasus-kasus baru di Tiongkok dan Korea Selatan. Berkaca dari kasus Flu Spanyol, pandemi kala itu bisa sampai tiga gelombang, sampai benar-benar ditemukan vaksinnya.

(Baca: Tertekan Pandemi, Luhut Optimistis Ekonomi Tahun Ini Bisa Tumbuh 3%)

"Oleh karena itu saya pikir kita akan kontraksi, dengan level paling ekstrem -3%. Lebih dari itu rasanya tidak mungkin juga, karena pemerintah juga tidak menghendaki karantina walayah atau lockdown," ujarnya.

Sekadar informasi, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo sempat menyatakan, bahwa perekonomian Indonesia berpotensi hanya tumbuh 1,1% pada kuartal II 2020. Ini merupakan skenario berat pemerintah di tengah pandemi corona atau Covid-19.

"Dalam skenario berat, di kuartal II 2020 itu perekonomiannya adalah 1,1%," kata Perry dalam konferensi video di Jakarta, Kamis (9/4).

Menurutnya, dalam skenario berat yang disusun pemerintah di tengah pandemi, pertumbuhan ekonomi tahun 2020 diperkirakan hanya menyentuh 2,3%. Rinciannya, kuartal I tumbuh sebesar 4,7%, kuartal II sebesar 1,1%, kuartal III sebesar 1,3% dan kuartal IV 2020 tumbuh 2,4%.

Ia menjelaskan, skenario pemerintah tersebut, disusun berdasarkan informasi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19, mengenai perkiraan penyebaran pandemi.

Gugus Tugas Covid-19 memperkirakan puncak pandemi corona berada pada periode Juni-Juli 2020. Hal inilah yang mendasari pembentukan skenario terberat.

(Baca: PSBB Meluas, Sri Mulyani Antisipasi Ekonomi Jatuh Makin Dalam)

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...