Anomali Harga Pangan Turun saat Lebaran, Inflasi Mei Hanya 0,07%

Agatha Olivia Victoria
2 Juni 2020, 11:38
BPS, harga pangan, lebaran, ramadan, inflasi, daya beli lesu
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.
Ilustrasi. BPS mencatat kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi sebesar 0,32%.

"Namun ada juga yang memberikan sumbangan inflasi. Bawang merah andilnya 0,06%, daging ayam ras 0,03%, serta daging sapi dan rokok kretek filter masing masing 0,01%," kata dia. 

Pakaian dan alas kali yang biasanya menjadi salah satu penyumbang utama kenaikan inflasi pada momentum Ramadan dan jelang Lebaran, pada tahun ini hanya menyumbang inflasi 0,09%. Perumahan dan bahan bakar rumah tangga juga hanya mengalmi inflasi 0,04% dengan andil 0,01%. 

"Inflasi transportasi paling tinggi dengan sumbangan paling besar 0,1%. Tarif angkutan udara masih meningkat. Meski pemerintah sudah himbau tak mudik, masih ada penumpang yang melakukan perjalanan," terang dia. 

(Baca: Permintaan Lesu, BI: Inflasi Ramadan Tahun Ini Sangat Rendah)

Sementara berdasarkan komponennya, inflasi pada Mei disumbang oleh harga yang diatur pemerintah sebesar 0,67% dengan andil 0,12%. Ini terutama karena kenaikan tarif angkutan udara 0,08%, kereta 0,02%, dan rokok kretek 0,01%. 

"Komponen harga yang bergejolak deflasi 0,5% dengan andil 0,9% karena banyak harga bahan makanan yang turun," jelas dia. 

Bulan puasa atau Ramadan pada tahun lalu jatuh pada bulan Mei. Bahan makanan mencatat inflasi tertinggi pada periode tersebut, seperti terlihat dalam databoks di bawah ini. 

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...