Bank Sentral AS Dukung Pemulihan Ekonomi, Bunga Nyaris 0% Hingga 2023

Agustiyanti
17 September 2020, 09:33
suku bunga, the fed, inflasi
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. The Fed akan mempertahankan suku bunga rendah hingga inflasi melampui target 2%.

Namun, Powell memperkirakan pemulihan ekonomi akan melambat sehingga dibutuhkan dukungan lanjutan dari pengeluaran pemerintah.

Imbal hasil surat berharga AS bergerak sedikit lebih tinggi ke level 0,695% setelah Powell mengatakan bahwa Tha Fed akan mempertahankan pembelian obligasi pemerintah sebesar US$ 120 miliar per bulan.

Imbal hasil obligasi AS bergerak sedikit lebih tinggi ke level 0,695% setelah Powell mengatakan bahwa Tha Fed berencana untuk mempertahankan pembelian aset pada level saat ini.

"Ini dovish, suku bunga yang lebih rendah untuk jangka panjang, ekuitas yang lebih tinggi, dolar yang lebih lemah," kata Jon Hill, ahli strategi pendapatan tetap senior di BMO.

The Fed pada bulan lalu mengumumkan perubahan kebijakannya yakni dengan membiarkan inflasi berjalan di atas target untuk beberapa waktu sebelum bergerak untuk menaikkan suku bunga. Bank sentral memperkirakan inflasi inti akan berada di bawah 2% hingga 2022.

Perkiraan The Fed, inflasi akan berada di rentang 1,3% hingga 1,5% pada tahun ini, lalu 1,6% hingga 1,8% pada tahun depan, serta 1,9% hingga 2% pada 2023.

Ekonom AB Eric Winograd mengatakan Powell mungkin telah melemahkan pesan dovish yang dia kirimkan."Bukan kebetulan bahwa pasar saham, yang tadinya berada di wilayah positif, berbalik negatif setelah komentar Powell," katanya.

Janji The Fed untuk tetap akomodatif di masa mendatang awalnya mengangkat harga saham, tetapi aksi investor melepas saham-saham teknologi membuat Wall Street ditutup lebih rendah.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...