BPS Catat Inflasi 2020 Hanya 1,68%, Terendah dalam Setengah Abad

Agatha Olivia Victoria
4 Januari 2021, 11:28
inflasi, harga cabai, inflasi 2020, BPS, pandemi corona, inflasi rendah, daya beli lesu
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.
Ilustrasi. Kenaikan harga cabai menjadi salah satu penyumbang utama inflasi pada Desember.

Berdasarkan komponennya,  harga yang bergejolak menjadi penyumbang utama inflasi pada Desember maupun sepanjang 2020 dengan kenaikan harga sebesar 2,17% dan andil mencapai 0,36%. Inflasi pada komponen harga yang bergejolak tercatat 3,62% untuk sepanjang 2020. 

Komponen pada harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi 0,36% dengan andil 0,06% pada Desember, sedangkan tingkat inflasi pada kelompok ini untuk sepanjang 2020 sebesar 0,25%. Sementara itu, inflasi inti secara bulanan kembali menurun dari bulan sebelumnya 0,06% menjadi 0,05% pada Desember. Andil inflasi hanya mencapai 0,03%, sedangkan inflasi untuk komponen ini sepanjang 2020 tercatat 1,6%. 

Laju inflasi pada sepanjang 2020 merupakan yang terendah sejak 1970 jika mengutip data Universitas Indonesia. Sementara data yang dihimpun katadata.co.id. inflasi pada 2020 merupakan yang terendah paling sedikit dalam 20 tahun terakhir.

Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede sebelumnya memperkirakan inflasi pada tahun 2020 sebesar 1,66% secara tahunan. "Dipengaruhi oleh penurunan permintaan barang secara signifikan pada awal hingga pertengahan tahun akibat pandemi yang mendorong penurunan daya beli masyarakat,"  ujar Josua kepada Katadata.co.id, Senin (4/1).

Inflasi pada Desember 2020 diramal meningkat menjadi 0,42% secara bulanan. Inflasi terkerek oleh peningkatan harga komoditas pangan, terutama untuk bahan bumbu masakan, seperti cabai rawit yang naik 36,53% secara bulanan dan cabai merah 22,34%. Kenaikan harga produk bumbu ini didasari oleh musim penghujan sehingga pasokan dari produk tersebut terganggu.

Selain itu komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga antara lain beras 0,42%, daging sapi 0,51%, telur ayam 8,16%, dan bawang putih 1,6%. Inflasi juga diperkirakan didorong oleh kenaikan dari sisi permintaan secara umum, yang diindikasikan oleh inflasi inti yang diperkirakan sebesar 1,66% secara tahunan.

Dari sisi harga yang diatur pemerintah, Josua menyebutkan bahwa harga juga cenderung meningkat seiring dengan peningkatan perjalanan darat akibat libur panjang. "Seiring dengan proyeksi pemulihan pada 2021, inflasi akan kembali berada pada target pemerintah sebesar 2-3%," katanya.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...