BPS Catat Ekonomi Tahun Lalu Minus 2,07%, Kontraksi Pertama Sejak 1998

Agustiyanti
5 Februari 2021, 09:49
pertumbuhan ekonomi, resesi ekonomi, kontraksi ekonomi, bps
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Ilustrasi. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun ini mencapai 5%.

Ekonomi beberapa mitra dagang utama Indonesia juga mengalami kontraksi, kecuali Tiongkok dan Vietnam. Di sisi lain, harga komoditas, seperti minyak sawit, kedelai, timah, biji besi, dan tembaga naik dibandingkan kuartal III 2020 maupun kuartal IV 2019.  

Belanja pemerintah pada kuartal IV 2020 mencapai Rp 732,74 triliun, naik dibandingkan kuartal IV 2019 Rp 704,72 triliun. 

Produksi mobil pada kuartal IV 2o20 mencapai 206.937 unit, naik 82,2% dibandingkan kuartal sebelumnya tetapi masih anjlok 41,83%. Sementara penjualan sepeda motor mencapai 786.502 unit, turun 20,56% secara kurtalan dan anjlok 49,83% secara tahunan. 

Produksi semen yang menjadi cerminan sektor konstruksi naik 2,9% secara kuartalan menjadi 18,53 juta ton. Namun, angka tersebut masih turun 13,85% secara tahunan.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede  menjelaskan, pandemi mendorong penurunan produktivitas dari sisi produksi terutama sektor manufaktur, perdagangan dan konstruksi. Pertumbuhan ekonomi tahun lalu merupakan yang terendah sejak krisis moneter 1998.

"Kondisi ekonomi Indonesia sepanjang tahun lalu cenderung tidak lebih buruk dibandingkan dengan negara-negara lain, mengingat tingkat Keketatan respons pemerintah dalam penangangan isu kesehatan COVID-19 yang juga relatif lebih longgar," katanya.

Ke depan, menurut dia, pemerintah perlu fokus dalam penangangan isu kesehatan melalui optimalisasi program vaksinasi. Saat ini, pemerintah tengah mengalokasikan anggaran PEN lebih besar mencapai Rp 553 triliun dan memproyeksi anggarannya dapat menngkat menjadi Rp 619 triliun. Anggaran ini diharapkan mampu membantu pemulihan ekonomi di tahun ini.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...