Dana Asing Kabur Rp 990 Miliar, Rupiah Anjlok 0,69% dalam Sepekan

Agatha Olivia Victoria
26 Maret 2021, 18:47
rupiah, kurs, nilai tukar rupiah, rupiah melemah
Adi Maulana Ibrahim |Katadata
Ilustrasi. BI mencatat aliran modal asing keluar Rp 990 miliar dalam sepekan.

Ibrahim memperkirakan dana asing kembali keluar dari pasar keuangan Indonesia pada pekan depan karena yield US Treasury Note 10 tahun semakin meningkat. "Dengan demikian mata uang Garuda kemungkinan berfluktuasi," katanya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengatakan bahwa pasar keuangan khawatir dengan lonjakan inflasi di Negeri Paman Sam yang memicu kenaikan imbal hasil alias yield surat utang AS sejak akhir Januari 2021. Akibatnya, arus modal keluar dari pasar negara berkembang. "Ini semua perlu diwaspadai karena akan berpengaruh signifikan terhadap Indonesia," kata Sri Mulyani dalam Fitch Indonesia Conference 2021, Rabu (24/3).

Ia menjelaskan, imbal hasil obligasi AS sudah naik 85% dari 0,9% pada Januari 2021 menjadi 1,7% pada Maret. Ini turut berdampak pada kenaikan yield imbal hasil surat utang negara-negara berkembang.

Sri Mulyani mencontohkan, yield obligasi tenor 10 tahun Rusia naik 29% dan Filipina 48%. Sementara, imbal hasil surat berharga negara RI hanya meningkat 11%.

Kekhawatiran inflasi, sambung dia, muncul seiring guyuran stimulus tambahan Presiden AS Joe Biden sebesar US$ 1,9 triliun. ""Dengan stimulus US$ 1,9 triliun pasti akan mendorong pertumbuhan ekonomi AS, tetapi pada saat yang sama pasar keuangan cemas," ujar dia.

Bendahara Negara mengatakan akan terus memperhatikan berbagai kebijakan yang dapat berpengaruh pada kenaikan imbal hasil obligasi. Pemerintah juga akan terus berupaya menurunkan kepemilikan asing pada surat utang Indonesia agar pasar keuangan domestik lebih stabil. Saat ini, porsi asing terhadap SBN turun dari 38% pada saat taper tantrum 2013 menjadi sekitar 30%.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...