IMF Pangkas Proyeksi Ekonomi RI, Sri Mulyani Optimistis Kejar Target

Agatha Olivia Victoria
9 April 2021, 16:11
IMF, pertumbuhan ekonomi, sri mulyani
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Ilustrasi. Menteri Keuangan Sri Mulyani masih optimistis pemerintah mampu mencapai target 4,5-5,3%.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo juga lebih optimistis dari IMF mengenai perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini. "Kemungkinan bisa tumbuh 4,8-5,3%," ujar Perry dalam kesempatan yang sama.

Ia optimistis lantaran kuatnya sinergi pemerintah, bank sentral, dan otoritas terkait. Selain itu, pertumbuhan ekspor kian membaik meski ada pandemi.

Berdasarkan data BI, kinerja ekspor terus meningkat, terutama komoditas manufaktur seperti besi baja, bijih logam, kimia organik, dan mesin listrik. Ini seiring dengan kenaikan permintaan dari negara mitra dagang utama dan perbaikan ekonomi global. Secara spasial, peningkatan kinerja ekspor terjadi di sejumlah wilayah yaitu seperti Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), Jawa, dan Sumatera.

Di sisi lain, Perry menyampaikan bahwa faktor pendorong pertumbuhan ekonomi tahun ini yakni inflasi yang terkendali pada target 2-4% dan neraca pembayaran Indonesia yang stabil. "Perbankan juga kuat," ujarnya.

IMF sebelumnya memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini dari 4,8% menjadi 4,3% meski melihat prospek pertumbuhan ekonomi global lebih baik. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ini berada di bawah tiga negara ASEAN lainnya, seperti  Malaysia, Vietnam, dan Filipina. 

Lembaga ini meramal pertumbuhan ekonomi ketiga negara tersebut berada di atas 6% pada tahun ini dan tahun depan. Ekonomi Malaysia  akan tumbuh 6,5% pada tahun ini dan 6% pada tahun depan, Vietnam tumbuh 6,5% pada tahun ini dan 7,2% pada tahun depan, sedangkan Filipina tumbuh 6,9% pada tahun ini dan 6,5% pada tahun depan. Adapun Indonesia pada tahun depan diproyeksi hanya tumbuh 5,8%. 

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...