Sri Mulyani Lihat Konsumsi Kuat, Ekonomi Kuartal II Berbalik Positif

Agatha Olivia Victoria
22 April 2021, 15:03
konsumsi, mudik, sri mulyani, ekonomi kuartal II
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Ilustrasi. Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan konsumsi rumah tangga akan meningkat pada kuartal II 2020 meski ada larangan mudik.

Pemuluhan ekonomi juga terlihat pada pemakaian listrik yang tumbuh 3,3% pada Maret 2021, berbalik arah dari minus 4% pada Februari 2021. Perbaikan konsumsi listrik terjadi pada semua sektor, khususnya pada sektor industri yang tumbuh di zona positif.

Dia menuturkan bahwa kelompok industri pertama kalinya tumbuh positif semenjak Juli 2020 menjadi sebesar 4,3% pada Maret 2021. Dengan demikian, hal tersebut menggambarkan kegiatan produksi mulai pulih.

Hal tersebut pun sejalan dengan PMI Manufaktur Maret 2021 yang berada di level 53,2, menunjukkan peningkatan aktivitas produksi. Tingkat mobilitas masyarakat juga meningkat sejak bulan Maret 2021, melampau level akhir tahun 2020.

Kementerian Keuangan sebelumnya memproyeksikan ekonomi kuartal kedua 2021 tumbuh 7 hingga 8%. Proyeksi ini didasarkan pada beberapa indikator perekonomian yang mulai meningkat dan penangan Covid-19 yang terus membaik.

Kepala Pusat Kebijakan Makro Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Hidayat Amir mengatakan, perkiraan tersebut juga sejalan dengan basis perhitungan pertumbuhan yang rendah yakni minus 5,3% pada kuartal II 2020. "Jadi masuk akal bisa tumbuh sesuai perkiraan kami," kata Amir dalam Webinar Indonesia Macroeconomic Update 2021, Kamis (8/4).

Bank Indonesia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun ini dari 4,3-5,3% menjadi 4,1-5,1%. Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, revisi tersebut dilakukan karena kenaikan konsumsi swasta tidak setinggi yang diperkirakan sebelumnya meski vakinasi terus digencarkan. 

"Kami melihat meski terjadi vaksinasi tentu ada pembatasan mobilitas manusia pada kuartal I dan kuartal II ini," ujar Perry dalam Konferensi Pers Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur April 2021 dengan Cakupan Triwulanan, Selasa (20/4).

Menurut dia, perbaikan konsumsi swasta yang cenderung terbatas tercermin pada indikator ekspektasi konsumen dan penjualan eceran sampai dengan bulan Maret 2021. Namun, implementasi vaksinasi dan disiplin penerapan protokol Covid-19 tetap diperlukan untuk mendukung percepatan perbaikan permintaan domestik.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...