Realisasi Investasi Kuartal I Capai Rp 219 T Ditopang Modal Asing

Agatha Olivia Victoria
26 April 2021, 12:47
investasi, realisasi investasi, investasi asing, penanaman modal asing, penanaman modal dalam negeri, bkpm
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Ilustrasi. BKPM mencatat, penanaman modal asing (PMA) pada kuartal I 2021 tumbuh 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau 0,6% dibandingkan kuartal sebelumnya menjadi Rp 111,7 triliun.

"Kalau investor dalam negeri cenderung cari aman di tempat yang infrastrukturnya sudah bagus," katanya.

Menurut Bahlil, wilayah Luar Pulau Jawa menjadi tujuan utama investasi yakni 52,1% atau Rp 114,4 triliun. Angka itu naik 11,7% dibanding kuartal I 2020. Sementara realisasi investasi di Jawa turun 2,7% menjadi Rp 105,3 triliun atau 47,9% dari total investasi periode laporan.

Dilihat dari sektornya, investasi perumahan, kawasan industri, dan perkantoran berhasil menduduki peringkat pertama dengan nilai Rp 29,4 triliun. Kemudian, disusul sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya Rp 27,9 triliun dan transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp 25,6 triliun.

Selanjutnya, ada sektor industri makanan Rp 21,7 triliun yang memang tumbuh pesat di tengah pandemi. Pada peringkat kelima, terdapat sektor listrik, gas, dan air Rp 20,2 triliun.

Dengan nilai investasi pada kuartal I 2021, tenaga kerja berhasil terserap 311.793, tumbuh sedikit lebih baik dari penyerapan 295 ribu orang pada kuartal IV 2020 dan 303 ribu orang pada kuartal I 2020. Dengan demikian, tren penyerapan tenaga kerja oleh investasi semakin meningkat.

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto menilai, geliat manufaktur dan investasi akan mendorong pemulihan ekonomi pada paruh pertama 2021. Ini karena pesatnya pertumbuhan impor pada Maret 2021 yang  naik 26,55% secara bulanan atau 25,73% secara tahunan menjadi US$ 16,79 miliar. 

Pertumbuhan pesat impor yang mendukung investasi utamanya terlihat pada pertumbuhan impor bahan baku yang melonjak 25,82% secara tahunan dan impor barang modal 33,8%. Sementara, impor barang konsumsi naik 13,4% secara tahunan. "Karena ada vaksin dari Tiongkok, susu dari Selandia Baru, raw sugar dari India, dan mesin AC dari Thailand," kata Suhariyanto dalam Konferensi Pers Pengumuman Ekspor dan Impor Maret 2021, Kamis (15/4).

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...