Biaya Produksi: Pengertian, Jenis, dan Penggolongannya
Selain biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik, biaya produksi juga bisa digolongkan menjadi 5 jenis, yakni biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variabel cost), biaya rata-rata (average cost), biaya marginal, dan biaya total. Berikut penjelasannya.
- Biaya tetap
Biaya tetap bersifat pasti. Artinya jumlah pengeluaran tidak akan mengalami perubahan walaupun kapasistas produksi barang mengalami peningkatan atau penurunan. Biaya tetap tidak akan mengalami pembengkakan dan punya nominal yang sama yang harus dikeluarkan.
Adapun contoh biaya tetap, yaitu biaya sewa pabrik dan gaji bulanan karyawan.
- Biaya variabel
Besaran biaya variabel sangat tergantung pada output perusahaan. Jika produksi barang meningkat, maka biaya pun akan bertambah. Begitupula sebaliknya. Jenis ini hanya dibutuhkan saat proses produksi sedang berlangsung, seperti biaya bahan baku.
Biaya produksi untuk bahan baku berjalan beriringan dengan target output yang hendak dicapai selama produksi. Perubahan produksi akan memengaruhi dana yang harus dialokasikan.
- Biaya rata-rata
Average cost merupakan pengeluaran biaya produksi per unit yang diperoleh dengan membagi total pengeluaran dengan jumlah output produksi. Biaya rata-rata dilakukan guna menentukan keputusan produksi selanjutnya.
- Biaya marginal
Jenis ini merupakan biaya tambahan yang dikeluarkan perusahaan dengan tujuan meningkatkan produksi. Dengan biaya marginal, perusahaan bisa memprediksi jumlah output maksimum yang bisa didapat selama proses produksi berlangsung.
Kalkulasi biaya marginal dihitung dengan menambahkan variabel cost pada saat proses produksi. Perusahaan bisa menautkan fixed cost dengan biaya marginal saat hendak memproduksi output tambahan.
- Biaya total
Biaya total didapatkan dengan menghimpun biaya variabel dan biaya tetap. Biaya bersifat menyeluruh ini akan menjadi informasi terkait jumlah total pengeluaran yang terjadi selama proses produksi.
Biaya ini baru bisa diperhitungkan ketika perusahaan telah memiliki output berupa barang jadi yang siap untuk dijual. Perhitungan biaya total ini harus dilakukan setiap periode produksi terselesaikan agar bisa dilaporkan secepat mungkin.